
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani/Foto: ANSA
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan bahwa Uni Eropa (UE) harus mencabut sanksi yang dikenakan terhadap Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Tajani di Riyadh, Arab Saudi.
“Eropa akan berkontribusi, juga karena kesepakatan damai tidak dapat dicapai tanpa kehadiran Eropa. Sebab Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Oleh karena itu, untuk menyimpulkan kesepakatan damai, Eropa harus mencabut sanksinya sendiri,” ujar Tajani seperti dilansir BBC, Rabu (26/11/2025).
Tajani menyambut baik diskusi mengenai jaminan keamanan untuk Ukraina. Ia berharap kemajuan akan memungkinkan perdamaian pada Natal dan menyatakan Barat kini menanti tanggapan dari Moskow.
Menurut laporan media, rencana rancangan awal AS dikabarkan menyaratkan Ukraina tidak bergabung dengan NATO, melepaskan sebagian wilayah di Donbass yang masih di bawah kendalinya, membekukan garis depan di wilayah Kherson dan Zaporozhye, serta membatasi ukuran militernya. Laporan tersebut juga menyebutkan rencana itu mencakup pencabutan sanksi untuk Rusia.
Pejabat Ukraina dilaporkan telah menyetujui proposal AS tersebut secara prinsip, dengan hanya menyisakan poin-poin teknis. Sementara itu, Rusia menyatakan telah menerima garis besar luas dari rencana AS namun belum mengadakan diskusi substantif dengan Washington.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut spekulasi publik ini sebagai “pesta pora informasi” dan menegaskan Moskow tidak terlibat dalam diplomasi corong.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS bahkan pernah menyebut sanksi UE terhadap Rusia telah gagal. Peskov menyatakan Moskow tetap terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan asing, bahkan yang telah keluar dari Rusia, kecuali jika mereka memberikan dukungan langsung kepada militer Ukraina.