Tiga Tahanan Israel Dibebaskan Hamas, Begini Kondisinya

Warga Palestina mendorong gerobak berisi tangki air di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 5 Februari 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Tiga orang sandera asal Israel, Iair Horn, Sagui Dekel-Chen, dan Sasha (Alexander) Troufanov telah dibebaskan pada Sabtu (15/2/2025). Pembebasan ini terjadi setelah para mediator dari Mesir dan Qatar membantu melepas kebuntuan yang dapat mengancam gencatan senjata antara Palestina dan Israel.


Dilansir dari Reuters, ketiga sandera Israel ini digiring ke sebuah panggung, sementara para militan bersenjatakan senapan otomatis berdiri di sisi mereka di Khan Younis. Ketiga sandera dikembalikan dengan imbalan 369 tahanan dan narapidana Palestina. Pertukaran sandera ini dapat meredakan kekhawatiran bahwa perjanjian tersebut dapat runtuh sebelum gencatan senjata Palestina-Israel selama 42 hari berakhir.

Ketiga sandera tersebut berada dalam kondisi yang tampaknya lebih baik dibandingkan tiga sandera lainnya yang dibebaskan minggu lalu yang terlihat kurus dan lemah.

Sebagaimana diketahui, Dekel-Chen, seorang warga AS-Israel, kemudian Troufanov, seorang warga Israel berkebangsaan Rusia, dan Horn diculik dan ditangkap di Kibbutz Nir Oz pada 7 Oktober 2023. Kibbutz Nir Oz merupakan salah satu komunitas di sekitar Jalur Gaza yang diserbu oleh kelompok bersenjata Hamas.


Menurut sumber Hamas, sejumlah pejuang Hamas di lokasi tersebut membawa senapan yang disita dari militer Israel selama serangan 7 Oktober 2023. Troufanov diculik bersama ibu, nenek, dan pacarnya. Mereka semuanya dibebaskan dalam gencatan senjata singkat pada November 2023. Ayah Troufanov terbunuh dalam serangan di Nir Oz.

Nasib gencatan senjata juga dibayangi oleh seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar warga Palestina dipindahkan secara permanen dari Gaza dengan tujuan agar daerah kantong tersebut diserahkan kepada AS untuk dibangun kembali. Namun, seruan tersebut tentu ditolak keras oleh kelompok-kelompok Palestina, negara-negara Arab, dan sekutu-sekutu Barat.


Hamas pun setuju bulan lalu untuk menyerahkan 33 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak dan orang-orang yang sakit, terluka dan lanjut usia, sebagai imbalan atas ratusan tahanan dan narapidana Palestina, selama gencatan senjata selama enam minggu di mana pasukan Israel akan menarik diri dari beberapa posisinya di Gaza.

Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi negosiasi tahap kedua untuk mengembalikan para sandera yang tersisa dan menyelesaikan penarikan pasukan Israel sebelum perang berakhir dan pembangunan kembali Gaza. Saat ini sebagian besar Gaza berada dalam kehancuran, di mana masyarakat di sana menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan listrik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*