Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (The National Transportation Safety Board/NTSB) mengeluarkan rekomendasi keselamatan mendesak tentang potensi sistem kontrol kemudi yang macet pada beberapa pesawat Boeing 737. Rekomendasi ini dirilis setelah insiden pada penerbangan United Airlines pada Februari lalu.
Mengutip Reuters pada Jumat (27/9/2024), NTSB sedang menyelidiki insiden di mana pedal kemudi pada Boeing 737 MAX 8 United Airlines “terjebak” dalam posisi netral saat mendarat di Newark. Tidak ada cedera pada 161 penumpang dan awak.
NTSB merekomendasikan Boeing untuk memberi tahu awak pesawat bahwa sistem kendali kemudi dapat macet karena kelembapan yang terkumpul di dalam aktuator dan membeku.
“Boeing menentukan respons awak pesawat yang tepat selain menerapkan gaya pedal maksimum” untuk situasi seperti itu dalam penerbangan atau selama pendaratan, menurut pernyataan NTSB,
United mengatakan bagian kontrol kemudi yang bermasalah hanya digunakan pada sembilan dari pesawat 737 miliknya yang awalnya dibuat untuk maskapai lain. United mengatakan pada Kamis bahwa semua komponen telah dilepas awal tahun ini.
Sementara itu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan telah memantau situasi ini dengan cermat dan pada Jumat “akan mengadakan dewan peninjauan tindakan korektif berdasarkan rekomendasi sementara NTSB dan menentukan langkah selanjutnya.”
FAA mengatakan United Airlines adalah satu-satunya operator AS yang menggunakan komponen tersebut dan mengatakan mereka yakin komponen tersebut tidak lagi beroperasi.
NTSB juga merekomendasikan FAA untuk menentukan apakah beberapa aktuator yang diproduksi oleh Collins Aerospace, sebuah unit dari RTX, harus dilepas dari pesawat dan menghentikan penggunaan pesawat sampai unit pengganti dipasang. Ia juga ingin FAA untuk memberi tahu regulator penerbangan internasional jika mereka memutuskan komponen tersebut harus dilepas.
Menurut NTSB, Collins Aerospace menentukan bahwa bantalan dirakit secara tidak benar selama produksi aktuator dan mengatakan lebih dari 353 aktuator yang dikirim sejak Februari 2017 ke Boeing terpengaruh oleh kondisi ini.