Simak! Ini Alasan PIS Kepincut Garap Pasar Asia Pasifik

Suasana PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam ajang Gastech 2024, pameran dan konferensi energi terbesar di dunia diadakan di Houston, Texas, Amerika Serikat. (CNBC Indonesia/Mohamad Triadiandono)
Foto: Suasana PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam ajang Gastech 2024, pameran dan konferensi energi terbesar di dunia diadakan di Houston, Texas, Amerika Serikat. (CNBC Indonesia/Mohamad Triadiandono)

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Melihat keberhasilan tersebut, PIS makin berambisi memperluas pasar hingga Asia Pasifik.

Direktur Tanker Minyak Mentah dan Minyak Bumi PIS, Brilian Perdana mengungkapkan, EBITDA PIS mengalami kenaikan 70% pada periode 2020-2023. Pendapatan PIS ikut naik dari US$ 2,9 miliar menjadi US$ 3,3 miliar pada 2023.

Kenaikan pendapatan ini cukup dipengaruhi oleh langkah strategis PIS yang memperluas cakupan pendapatan dari pihak ketiga, terutama melalui kantor di Singapura.

“Kami mencoba untuk mencapai lebih banyak bisnis pada bisnis pihak ketiga, di mana itu datang dan dihasilkan dari kantor Singapura kami, di mana kantor ini menjadi pusat kantor kami untuk meningkatkan pendapatan pihak ketiga kami,” ujar dia dalam acara Gastech 2024, ditulis Kamis (19/9/2024).

Ambisi PIS untuk berekspansi lebih jauh di pasar Asia Pasifik dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di bawah beberapa negara tetangga seperti Vietnam dan Filipina, meski sama-sama positif.

Sejak mendirikan kantor perwakilan di Singapura pada 2018, PIS juga melanjutkan perluasan jangkauannya dengan membuka kantor di Dubai dan London untuk menargetkan pasar Mediterania, Timur Tengah, serta Eropa dan Amerika.

Selain itu, PIS menyadari potensi demografis yang besar, dengan sekitar 60% pelaut global berasal dari Indonesia dan Filipina. Artinya, hal ini memberikan peluang untuk mengembangkan kapasitas pelaut yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi bisnis PIS itu sendiri.

Lewat strategi ini, PIS terus berkomitmen untuk meningkatkan kehadirannya di pasar regional maupun Asia Pasifik.

Lebih khusus, PIS juga memiliki peluang besar untuk bersaing kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Hal ini didukung oleh potensi ekonomi besar yang dimiliki oleh negara-negara di Asia Tenggara.

Director Deputy Head Drewry Maritime Services Asia Pte Ltd Jayendu Krishna bahkan menilai, jika seluruh negara di Asia Tenggara digabungkan, maka kawasan ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Hal tersebut dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Tenggara yang mampu tumbuh di atas 4% per tahun dan hanya turun dua kali karena adanya pandemi Covid-19.

Bukan tidak mungkin nilai ekonomi negara-negara di Asia Tenggara hampir bisa menyamai India. Secara keseluruhan, nilai PDB riil Asia Tenggara berada di kisaran US$ 3,4 triliun atau setara dengan India yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia. Sebagai pengingat, PDB India tercatat mencapai sebesar US$ 5 triliun.

“Jika melihat ke masa depan, ada ekspektasi pertumbuhan yang sangat baik, dan kami memperkirakan pertumbuhan akan jauh di atas 4% untuk Asia Tenggara secara keseluruhan. Jadi ya, secara keseluruhan dalam hal pertumbuhan, saya akan mengatakan ekonomi yang sangat sangat kuat. Ada sekitar 10 ekonomi berbeda di Asia Tenggara. Sebagian besar ekonomi berada dalam kondisi yang sangat baik, dan itulah yang kami harapkan. Pertumbuhan akan tetap kuat selama bertahun-tahun,” jelas Jayendu.

Melihat kondisi tersebut, ia sangat optimis dengan potensi pertumbuhan bisnis PIS pada masa-masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*