Simak! Begini Harapan Pengusaha Sawit ke Pemerintah

Ketua Bidang Kampanye Positif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Edi Suhardi menyampaikan pemaparan dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ketua Bidang Kampanye Positif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Edi Suhardi menyampaikan pemaparan dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Ketua Bidang Kampanye Positif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Edi Suhardi berharap pemerintah, terutama Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa terus melakukan diplomasi dan juga meningkatkan misi dagang ke berbagai negara.

“Contohnya di Cina itu berhasil dengan adanya kontrak dan buyer bary. Belum lagi beberapa negara juga cukup terbuka termasuk dari Eropa Timur dan juga Timur Tengah,” jelas Edi dalam Trade Corner Special Dialogue dengan tema “Strategi & Optimisme Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Hingga Tantangan di WTO” Kamis, (29/8/2024).

Di sisi lain, Edi juga mengingatkan bahwa yang harus ditingkatkan bukan hanya di pasar internasional, namun juga domestik. Edi merinci masih ada beberapa kebijakan yang memukul industri BMO.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintahan mendatang bisa lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan, apalagi kalau sampai kebijakan tersebut kontra-produktif.

“Kami optimis pemerintahan baru dengan berbagai targetnya juga bisa mendukung dengan infrastruktur dan regulasi agar pengembangan kebun-kebun bisa makin membaik. Ke depan, upaya kerja sama juga harus makin ditingkatkan seluruh stakeholder,” kata Edi.

Untuk diketahui, Uni Eropa masih memusuhi produk sawit asal Indonesia, bahkan tidak ragu ‘menjegalnya’ di WTO. Dia mengungkapkan CPO atau minyak kelapa sawit adalah produk yang murah dan kompetitif yang tidak bisa disaingi oleh Uni Eropa.

Untuk mencegah kelapa sawit RI, Uni Eropa pun mengenakan hambatan-hambatan perdagangan bagi Indonesia dan produsen lainnya. Beberapa hambatan tersebut seperti bea masuk anti dumping, tuduhan subsidi yang tidak adil dan hambatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*