Sekutu Terdekat Putin Ngamuk, Minta Kirim Tank ke Ibu Kota NATO

Foto: Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev kembali menyuarakan retorika terbaru dalam ketegangan Moskow dan aliansi militer NATO pasca perang Ukraina. Kali ini, ia menyerukan agar Rusia mengirimkan tank ke Ibu kota Jerman, Berlin.

Dalam sebuah cuitan di X, Jumat (9/8/2024), Medvedev mengatakan langkah ini harus diambil karena sebuah surat kabar tabloid Jerman, Bild, menerbitkan sebuah artikel yang dengan bangga mengumumkan kembalinya tank-tank Jerman ke tanah Rusia. Diketahui, tank-tank Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet selama Perang Dunia II pada tahun 1941.

“Sebagai tanggapan, kami akan melakukan segalanya untuk membawa tank-tank Rusia terbaru ke Platz d. Republik,” ujar Medvedev dalam cuitan itu dikutip Newsweek. Platz der Republik adalah alun-alun publik yang terkenal di Berlin tempat parlemen Jerman, Reichstag, berada.

Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, Jerman telah menyediakan beberapa tank Leopard untuk pertahanan Ukraina. Sekutu NATO lainnya telah setuju untuk mengirim jet tempur F-16 buatan Amerika ke Ukraina untuk dukungan militer.

Jerman adalah negara anggota NATO. Ini berarti bahwa jika Negeri Sungai Rhein itu diserang atau menghadapi agresi, sekutunya berkewajiban memberikan dukungan militer berdasarkan prinsip pertahanan kolektif yang diuraikan dalam Pasal 5 perjanjian NATO.

Pada bulan Februari 2022, Putin melancarkan serangan militer ke Ukraina, yang memicu konflik militer dan krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Putin beralasan bahwa hal ini disebabkan penindasan rezim Kyiv kepada etnis Rusia di wilayah Timurnya serta niatan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Serangan tersebut telah dikutuk secara luas oleh sekutu NATO, organisasi internasional, dan banyak negara di seluruh dunia. Tak hanya dukungan senjata, negara-negara NATO juga banyak yang memberikan tekanan ekonomi dan sanksi untuk Moskow dengan harapan Negeri Beruang Putih tak mampu lagi membiayai perangnya.

Sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Medvedev sering menjadi berita utama tentang retorika perang. Ia kerap kali memberikan ancaman mulai dari pendudukan total Ukraina hingga konfrontasi nuklir dengan pendukung Barat Kyiv.

Sementara itu, komentar Medvedev datang saat pasukan Ukraina dilaporkan semakin menekan Rusia di wilayah pedesaan di daerah Kursk. Pasukan Kyiv dilaporkan mengancam akan merebut satu kota regional sejauh enam mil di dalam wilayah Rusia.

Mengenai serangan di Rusia, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan kepada Politico dalam sebuah pernyataan bahwa “Ukraina memiliki hak untuk membela diri yang diabadikan dalam hukum internasional.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*