Indonesia akan memiliki kilang minyak dengan kapasitas terbesar, yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Kelak, jika kilang minyak berkapasitas 360 ribu barel beroperasi, maka Indonesia akan memiliki Bahan Bakar Minyak (BBM) setara Euro 5.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, ditargetkan Kilang minyak Balikpapan itu bisa memproduksi BBM Euro 5 pada September 2025. Untuk harga BBM-nya maka akan disesuaikan dengan formula dan mengikuti indeks yang ada.
“Ya mudah-mudahan ke depannya, mudah-mudahan ke depannya kita tuh punya kemampuan untuk bisa menggerakkan BBM yang bersih lingkungan,” tandasnya.
Mengacu data PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar setara Rp 118,02 triliun (asumsi kurs Rp 15.949 per US$).
Dari total investasi itu, US$ 4,3 miliar atau Rp 68,5 triliun berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar setara Rp 49,8 triliun diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Saat ini, progres pembangunan kilang minyak itu sudah mencapai 91,6% yang mana pada September 2025 mendatang RDMP Balikpapan ditargetkan rampung dan sudah bisa beroperasi penuh.
Salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan nantinya mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5, jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan produk sebelumnya yang hanya setara Euro 2.