PLN Blak-blakan Strategi Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8% Era Prabowo

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi saat diwawancarai CNBC Indonesia di sela acara COP29 di Baku, Azerbaijan. (CNBC Indoensia TV)

PT PLN (Persero) menyampaikan saat ini tengah melakukan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2024-2033. Hal tersebut dilakukan guna mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi hingga 8% tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sektor ketenagalistrikan begitu saja. Pasalnya, ekonomi yang tumbuh pesat memerlukan dukungan energi, terutama untuk sektor industri.

“Kita ketahui bahwa Presiden Prabowo sudah melakukan statement pada saat inagurasi. Beliau, pada saat itu mencanangkan pertumbuhan sampai 8%. Nah, suatu pertumbuhan ekonomi 8% tentunya tidak bisa lepas dari pertumbuhan dari sektor ketenagalistrikan,” kata dia saat diwawancara CNBC Indonesia di sela rangkaian acara COP29 di Baku, Azerbaijan, dikutip Jumat (22/11/2024).

Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah merevisi RUPTL 2021-2030 menjadi RUPTL 2024-2033 untuk menjawab kebutuhan energi seiring proyeksi peningkatan permintaan.

Langkah ini juga selaras dengan rencana pemerintah yang mengarahkan penambahan kapasitas listrik nasional sebesar 100 Giga Watt (GW) hingga tahun 2040, dengan 75% di antaranya berasal dari energi terbarukan.

“Di samping itu juga ada rencana pemerintah mengubah Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang kemarin juga sudah dilakukan statement-nya oleh Pak Hashim di sini, di acara COP ini, di mana pemerintah akan membangun sampai sekitar 100 Giga Watt sampai dengan tahun 2040, di mana 75% adalah renewable. Dan ini sudah in-line dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional dan rencana RUPTL yang kita buat saat ini,” papar Evy.

Bila sampai 2040 ditargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan sebesar 75 GW, maka dalam 10 tahun ke depan setidaknya 45 GW listrik energi terbarukan akan dibangun.

“Dan ini dilengkapi dengan adanya tambahan dari sisi gas sebagai energi transisinya sekitar 15 Giga Watt. Jadi, ada (tambahan) 60 Giga Watt di tahun 2033 nanti dan ada 100 Giga Watt total (tambahan pembangkit listrik baru) di tahun 2040,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*