PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan berbagai kerja sama dengan perusahaan penerbangan baik dalam dan luar negeri. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan beberapa perusahaan baik dari dalam dan luar negeri sudah melakukan penandatanganan kerja sama.
“Kami percaya dengan produksi secara massal, Indonesia akan menjadi HUB untuk SAF pada masa mendatang,” jelas Riva kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (23/9/2024).
Dari luar negeri, Pertamina Patra Niaga terus memperluas distribusi SAF dengan maskapai baru, Virgin Australia Airlines. GM Sustainability Virgin Australia Fiona Walmsley mengatakan Pertamina telah menjadi mitra jangka panjang Virgin Australia.
Dia merinci, Pertamina menjadi pemasok untuk operasional Virgin di Bali, Indonesia. Menurut Walmsley Pertamina SAF sangat menarik karena bisa memadukan minyak jelantah dengan bahan bakar fosil yang dapat mengurangi jejak karbon.
“Kami memilih Pertamina SAF karena ini penting untuk mengakui bahwa industri ini telah berkomitmen untuk mendukung NZE 2060 dan itu bukan pekerjaan mudah. Kami di industri yang sulit dalam dekarbonisasi jika ingin membuat kemajuan dalam perjalanan itu, harus dilakukan melalui kemitraan yang erat denga rekan-rekan kita di seluruh rantai nilai,” tegas Wamsley.
Selain memastikan kerja sama, Virgin Australia juga memastikan telah membeli 160 kiloliter Pertamina SAF selama di gelaran Bali Internasional Airshow.
“Menurut saya penting untuk memulai dengan inisiatif yang lebih kecil untuk menguji, mempelajari, sehingga memungkinkan kita mengembangkannya di masa mendatang. Kami sangat senang bisa terus bekerja sama dengan Pertamina,” pungkas Wamsley.
Sementara itu, dari dalam negeri, Citilink Indonesia juga memastikan kerja sama untuk penggunaan Pertamina SAF. Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai mengatakan bahwa hal ini juga sejalan dengan upaya Citilink untuk mengurangi emisi karbon.
“Kami senang didukung Patra Niaga dan tim yang bekerja sama kurangi emisi karbon di Indo dan negara lain. Pada tahap awal ini kami sudah membeli 40 ribu ton dan akan terus berupaya meningkatkan penggunaan Pertamina SAF,” tutur Kadek Rai.