PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil membukukan pendapatan (revenue) sebesar Rp 5.7 triliun di semester I-2024. Hasil tersebut mendorong perolehan laba bersih perusahaan tumbuh 11% jadi Rp 13,8 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 12,4 miliar.
Kenaikan laba tersebut dikontribusi oleh beberapa proyek seperti jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan Pembangunan Rumah Susun Polri dan BIN IKN-Penajam Paser.
“Adapun peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap mampu bertumbuh di tengah sentimen industri konstruksi yang kurang baik. Total aset ADHI pada semester 1 2024 mencapai Rp 36,2 triliun,” ungkap Manajemen ADHI dikutip Kamis (1/8/2024).
Seperti diketahui, ADHI telah menurunkan utang usaha sebesar 14% dan utang bank serta obligasi sebesar 20% sehingga Liabilitas ADHI pada semester 1 tahun 2024 tercatat Rp 26,9 triliun atau turun 14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 31,3 triliun.
Hal ini menunjukkan komitmen ADHI untuk memenuhi kewajiban yang dimiliki. Ekuitas ADHI pada semester I 2024 sebesar Rp 9,2 triliun.
Sedangkan dari sisi Net Cash Flow Provided by Operating Activites ADHI mampu membukukan nilai positif sebesar Rp 1 triliun yang dikontribusikan dari realisasi pembayaran LRT sebesar Rp 4,1 triliun dan pembayaran dari termin proyek-proyek yang dikerjakan perseroan. Pembayaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek.
Dengan demikian, Solvabilitas menunjukkan perbaikan Rasio DER Total dari tahun sebelumnya 3.41x menjadi 2.91x, rasio DER Interest Bearing Debt ADHI pun turut menunjukkan perbaikan dari 1.29x pada tahun sebelumnya menjadi 1.04x.
Rasio solvabilitas merupakan tolok ukur kemampuan suatu usaha dalam melunasi utang atau pinjaman dalam jangka waktu tertentu, hal ini menunjukkan kondisi postur kinerja ADHI yang semakin sehat.
Dalam mencapai target kinerja tahun ini, ADHI menerapkan prinsip Operational Excellence untuk memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan. Hingga semester 1 2024 ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10.2 triliun.
Selain itu ADHI bersikap lebih cermat dan berhati-hati dalam pemilihan setiap proyek baru dengan memperhatikan skema pembayaran yang baik dan juga melakukan monitoring pembayaran proyek khususnya proyek-proyek besar untuk menjaga kas operasi tetap positif.