Konsolidasi BUMN logistik, Pelni: Layanan logistik tetap maksimal

Konsolidasi BUMN logistik, Pelni: Layanan logistik tetap maksimal

Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Tri Andayani memastikan layanan logistik perusahaan tetap berjalan optimal di tengah wacana konsolidasi BUMN sektor logistik yang diinisiasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

“Kalau kami (Pelni) ya tetap berjalan seperti biasa ya, itu kan proses aksi korporasi gitu,” kata Tri Andayani ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Menurut Anda sapaan akrab Tri Andayani, proses konsolidasi tersebut merupakan bagian dari aksi korporasi yang tidak mengganggu operasional Pelni dalam melayani angkutan penumpang dan barang secara profesional di berbagai rute pelayaran nasional.

Ia menegaskan Pelni akan terus menjalankan fungsinya sebagai operator pelayaran logistik dan penumpang, sekaligus mendukung penguatan sistem logistik nasional melalui peran aktif dalam jaringan distribusi antarwilayah.

“Kami sendiri sebagai perusahaan pelayaran ya melayani penumpang baik, penumpang maupun bareng, itu biasa,” ujar Anda.

Kendati demikian, ia menjelaskan kontribusi sektor pelayanan logistik ke pendapatan perusahaan baru mencapai 20 persen.

“80 persennya masih ditopang besar oleh angkutan penumpang. Kami berharap sebagai operator ini bisa bermanfaat lebih optimal lagi bagi masyarakat,” kata Anda.

Pelni saat ini mengoperasikan delapan kapal logistik penugasan pemerintah, terdiri dari lima kapal milik sendiri dan tiga dari Kementerian Perhubungan guna mendukung distribusi barang pokok dan penting nasional.

Dari delapan kapal yang aktif, lima kapal melayani Indonesia Tengah, dua melayani wilayah Indonesia Timur, dan satu kapal logistik khusus melayani rute distribusi di Indonesia bagian barat. Dari delapan kapal yang beroperasi, Pelni juga memiliki satu kapal cadangan.

Selain itu, Pelni juga mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.

Kemudian melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), dimana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas serta mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede.

Sebelumnya Danantara akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik dan asuransi.

Konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan BUMN, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara Indonesia, ujar Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).

Dony menjelaskan, tahap pertama Danantara Indonesia telah melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait.

Tahap kedua, pihaknya akan melakukan business consolidation (konsolidasi bisnis) dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.

Melalui konsolidasi bisnis itu, Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan perampingan dari sebanyak 888 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200 perusahaan.