
Kementerian Kebudayaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Agama untuk memperkuat kolaborasi pada bidang pengembangan kebudayaan dan penguatan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan berbangsa.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi landasan penting dalam membangun sinergi antara warisan budaya dan kehidupan spiritual masyarakat Indonesia,” ujar Menbud sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Nota Kesepahaman tersebut mencakup sejumlah bidang kerja sama, antara lain sinkronisasi serta dukungan kebijakan dua program yakni peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pertukaran dan/atau pemanfaatan data dan informasi.
Dalam kesempatan itu, Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar menyoroti pentingnya kolaborasi antara agama dan kebudayaan.
“Agama tanpa budaya itu kering, budaya tanpa agama bisa kehilangan nilai,” ungkapnya.
Dia juga mencontohkan bagaimana tradisi pernikahan di Indonesia bukan hanya peristiwa hukum, melainkan juga ajang akulturasi budaya dan agama yang memperkuat kohesi sosial.
Pernikahan lintas etnis dan budaya yang semakin terbuka juga dianggap sebagai kekuatan baru bagi integrasi bangsa.
“Kita telah memasuki era di mana batas-batas etnik makin cair, dan itu memperkuat solidaritas nasional,” ujarnya.
Kementerian Kebudayaan menyambut baik terjalinnya kerja sama strategis ini sebagai wujud komitmen bersama dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui integrasi antara kebudayaan dan agama.
Kolaborasi ini bukan hanya menjadi langkah konkret dalam pelestarian warisan budaya dan penguatan spiritualitas masyarakat, tetapi juga menjadi
fondasi penting bagi pembangunan karakter bangsa yang inklusif, berakar pada nilai-nilai luhur, dan terbuka terhadap dinamika zaman.
Turut hadir dalam acara ini, antara lain Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil
Menteri Agama Romo H.R. Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Rudi Heriyanto Adi Nugroho dan Ketua Badan Pengawasan Pemilihan Umum Rahmat Bagja.