Bank syariah terbesar RI PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI kembali mencetak kinerja yang cemerlang dalam enam bulan pertama tahun ini. BSI telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp3,39 triliun, melesat 20,28% secara tahunan (yoy) pada semester I-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp2,82 triliun.
Mengutip laporan keuangan di media massa, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan penyaluran dana sebesar Rp12,64 triliun, yang juga naik double digit 11,7% yoy dari setahun sebelumnya Rp11,31 triliun. Seiring dengan kenaikan tersebut, bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga melambung 39% yoy menjadi Rp3,86 triliun.
Lantas, pendapatan setelah distribusi bagi hasil BSI tercatat sebesar Rp8,78 triliun, naik 2,83% yoy dari Rp8,54 triliun pada semester I-2023.
BSI juga mencatatkan pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi sebesar Rp961,15 miliar, tumbuh 20,14% yoy. Pendapatan lainnya tercatat naik 21,76% menjadi Rp614,74 miliar per semester I-2024.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI tercatat sebesar Rp256,78 triliun, tumbuh 16,04% yoy pada periode Juni 2024. Kualitas pembiayaan pun terjaga per paruh pertama tahun ini, dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,99%, turun dari setahun sebelumnya 2,31% dan NPL net sebesar 0,56%, dari setahun sebelumnya 0,62%.
Pada penghimpunan dana, anak usaha BUMN ini berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar 296,69 triliun, tumbuh 17,5% yoy.
Dengan begitu, rasio pembiayaan terhadap simpanan atau financing to deposit ratio (FDR) BSI sebesar 86,68% per enam bulan pertama tahun ini, menyusut tipis dari setahun sebelumnya 87,80%.
Aset BSI pun tercatat melonjak 16,04% yoy menjadi Rp360,95 triliun pada semester I-2024.