Bocorkan Video Tentara Siksa Tahanan Palestina, Mantan Pengacara Militer Israel Ditangkap

Bocorkan Video Tentara Siksa Tahanan Palestina, Mantan Pengacara Militer Israel Ditangkap

Bocorkan Video Tentara Siksa Tahanan Palestina, Mantan Pengacara Militer Israel Ditangkap (Al Jazeera)

 Polisi Israel menangkap seorang mantan jaksa militer setelah ia membocorkan video yang menunjukkan tentara menyiksa seorang tahanan Palestina.

Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi ditahan pada Senin (3/11/2025) malam, menurut menteri keamanan nasional negara itu. Hal ini menyusul skandal yang mencuat setelah ia membocorkan video, mengundurkan diri, dan kemudian menghilang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kebocoran video tersebut mungkin sebagai “serangan hubungan masyarakat” paling parah terhadap Israel sejak berdirinya negara itu.

Dari Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, Al Jazeera melaporkan penangkapan Tomer-Yerushalmi telah menciptakan “badai politik dan hukum di Israel”. Sorotan terhadap pembocor tersebut telah mengaburkan kejahatan yang sebenarnya.

“Terlalu banyak fokus pada fakta bahwa video ini bocor, dengan mengabaikan pembahasan bagaimana kejahatan ini sebenarnya terjadi – dan fakta bahwa PBB mengatakan bahwa kejahatan semacam ini dilakukan secara sistematis,” lapor Al Jazeera, dikutip pada Selasa (4/11/2025). 

“Di satu sisi, ini adalah cara untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa kejahatan ini sedang terjadi, dengan berfokus pada perempuan ini dan fakta bahwa ia membocorkan video tersebut.”

Penyiksaan dan penganiayaan Israel terhadap tahanan Palestina telah dilaporkan selama bertahun-tahun. Namun, jumlah tersebut meningkat sejak perang terakhir Israel di Gaza, dan beberapa politisi Israel bahkan membela praktik tersebut.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, setidaknya 75 tahanan Palestina telah meninggal di penjara-penjara Israel sejak 7 Oktober 2023.

Bahkan jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh Israel menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, banyak di antaranya memiliki bekas luka di tubuh mereka, atau beberapa di antaranya masih mengenakan penutup mata dan borgol. Beberapa jenazah kehilangan anggota tubuh atau gigi, sementara beberapa lainnya tampak terbakar, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.