Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyoroti beberapa hal penting terkait sektor energi. Salah satunya adalah peningkatan lifting minyak.
Bahlil menjelaskan bahwa setidaknya terdapat dua metode yang tengah diterapkan untuk peningkatan lifting. Diantaranya yaitu optimalisasi sumur dengan intervensi teknologi dan peningkatan eksplorasi.
“Karena background saya bukan di teknik minyak, tapi yang ada itu sekarang adalah bagaimana sumur bisa kita optimalkan dengan intervensi teknologi dan proses bagaimana kita bisa tingkatkan eksplorasi,” ujar Bahlil dalam acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas, Senin (7/10/2024) malam.
Di sisi lain, Bahlil juga menyinggung masalah regulasi yang sering dikeluhkan oleh pelaku industri migas. Menurutnya, jumlah peraturan yang ada sebelumnya bisa mencapai 320 izin, dan saat ini telah dipangkas menjadi hampir 200.
Selain itu, pihaknya juga berupaya melakukan penyesuaian aturan investasi sektor hulu migas agar lebih fleksibel. Salah satunya dengan memberikan penawaran skema kontrak gross split baru yang lebih sederhana dan feasible.
“Kita juga mengubah skema gross split menjadi lebih sederhana, dari 29 item menjadi 5 item, untuk memberikan keleluasaan kepada kontraktor,” tambahnya.
Adapun, dengan disederhanakannya regulasi dan fokus pada optimalisasi lifting, Bahlil berharap Indonesia dapat meningkatkan produksi minyak dan gas dalam secara cepat.