Nilai tukar rupiah menguat pada penutupan Selasa (24/09/2024) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kondisi arus dana asing yang terpantau cukup ramai masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia.
Melansir dari Refinitiv, mata uang Garuda ditutup pada angka Rp15.180/US$, menguat sebesar 0,1% dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terlihat tipis ke titik 100,887 yang naik sebesar 0,04%.
Penguatan nilai rupiah pada penutupan hari ini sejalan dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia serta rilis data realisasi APBN Agustus 2024.
Investor asing terus membanjiri pasar keuangan Indonesia setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps).
Keputusan ini memberikan sentimen positif pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia, di mana aliran dana asing masuk secara signifikan.
Bank Indonesia (BI) mencatat pada periode 17-19 September 2024, investor asing membeli aset neto sebesar Rp 25,6 triliun.
Sebagian besar dari dana tersebut masuk melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan total Rp 19,76 triliun, sementara Rp 4,19 triliun mengalir ke pasar saham, dan Rp 1,66 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sepanjang tahun 2024, total pembelian asing mencapai Rp 259,89 triliun di ketiga sektor tersebut, menunjukkan kepercayaan kuat terhadap pasar Indonesia.
Di lain sisi hasil pengumuman realisasi APBN, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menekankan bahwa meskipun APBN per Agustus 2024 mengalami defisit sebesar Rp 153,7 triliun atau 0,68% dari PDB, keseimbangan primer masih mencatat surplus sebesar Rp 161,8 triliun.
Ia juga optimis bahwa pendapatan negara hingga akhir tahun akan mencapai target Rp 2.802,3 triliun, meskipun tantangan dari sektor pajak badan masih cukup besar.
Di sisi lain, belanja negara meningkat signifikan sebesar 15,3% yoy, terutama didorong oleh kebutuhan pemilu dan bantuan sosial terkait dampak El-Nino.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan stabil di kisaran 5,06% pada kuartal III-2024, Indonesia masih berada pada jalur yang sesuai dengan target pertumbuhan APBN 2024, yaitu 5,2%.