Agenda Hari Ini Jumat 2 Agustus

Menteri Keuangan Indrawati Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah menyelesaikan Financial Sector Assessment Program (FSAP) 2023-2024 yang diselenggarakan IMF dan Bank Dunia.

Hal ini diungkapkan Sri Mulyani dalam paparan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Asesmen Stabilitas Sistem Keuangan Triwulan III Tahun 2024, di Gedung LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

“Ini program assesment seluruh dunia semua negara di-asses sektor keuangannya untuk identifikasi apakah sebuah sistem keuangan suatu negara itu cukup resilien bertahan dan punya potensi atau masalahnya yang bisa berimbas ke dunia,” kata Sri Mulyani.

Adapun, Indonesia mendapatkan giliran assesment pada 2023-2024 . Dalam hal ini, menurut Sri Mulyani, hasil penilaian sektor keuangan Indonesia cukup resilien dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

Pada penilaian FSAP, Sri Mulyani mengatakan IMF dan Bank Dunia mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan pelaksanaan monitoring di secara detail atas potensi kerentanan dalam pasar keuangan Tanah Air. 

“(Namun)Tidak berarti kami tidak waspada walau disebut resilien kami terus sangat ekstra waspada,” ujarnya.

Sri Mulyani pun memastikan peranan dan kerja sama KSSK cukup signifikan dan efektif.

Didukung koordinasi kami (KSSK) yang diefektifkan baca data, sama supaya jangan data dibaca BI, OJK, Kemenkeu, LPS beda sehingga kami salah persepsi,”

Alhasil, KSSK percaya diri bahwa sektor perbankan, baik permodalan dan kebijakannya, tetap kuat dan baik.

Dikutip dari OJK, FSAP merupakan suatu program yang dimulai pada tahun 1999 sebagai lesson learned dari krisis keuangan akan adanya contagion effect yaitu bahwa kondisi kesehatan dan fungsi sektor keuangan suatu negara dapat berimbas pada kinerja sektor keuangan dan ekonomi negara lain.

Bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan global, FSAP dibangun sebagai suatu mekanisme untuk menilai stabilitas dan perkembangan sektor keuangan suatu negara secara komprehensif, khususnya potensi risiko sistemik (systemic risk) dan interkoneksitas (interconnectedness) antar sektor.

FSAP tidak mengevaluasi kesehatan lembaga keuangan secara individu dan tidak dapat memprediksi atau mencegah krisis keuangan. FSAP hanya dapat mengidentikasi kerentanan utama yang bisa memicu krisis keuangan.

Identifikasi yang lebih dini atas potensi kerentanan di sektor jasa keuangan akan meningkatkan kemampuan kita untuk memitigasi risiko secara lebih baik sehingga tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan dan industri jasa keuangan dapat optimal menopang pertumbuhan ekonomi kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*