Ecommerce China Dilarang Masuk RI, Nasibnya Makin Memprihatinkan

Shopping cart is seen through broken glass in front of U.S. and Chinese flag displayed in this illustration taken January 30, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Aplikasi Temu dan Shein sempat dikabarkan akan mengekspansi layanan di Indonesia. Bahkan, keduanya sudah sempat muncul di toko aplikasi Apple dan Google di Tanah Air.

Namun, pemerintah langsung melakukan intervensi dengan melarang dua aplikasi itu beroperasi di Indonesia. Pasalnya, Temu dan Shein memiliki bisnis model yang disebut bisa membunuh UMKM lokal.

Keduanya menjual barang langsung dari produsen di China ke konsumen akhir, tanpa ada perantara. Hal ini membuat harga jualnya sangat murah dan tidak membuka ruang kompetisi yang sehat dengan produsen lokal.

Di negara lain, Temu dan Shein mendulang popularitas karena barang yang ditawarkan jauh di bawah harga pasar. Kendati demikian, eksistensi Temu dan Shein terancam tumbang gara-gara kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

Trump menetapkan tarif sebesar 145% untuk barang impor dari China. Sebelumnya, Trump juga merencanakan penghapusan kebijakan de minimis yang selama ini dimanfaatkan oleh Temu dan Shein untuk beroperasi di AS.

Kebijakan de minimis membebaskan barang-barang impor senilai kurang dari US$800 dari tarif dan prosedur bea cukai. Hal ini membantu Temu dan Shein untuk menjaga harga tetap rendah dan meraih pangsa pasar.

Menurut laporan Reuters, bisnis impor-ekspor yang melibatkan skema e-commerce lintas negara (cross border) memiliki nilai 2,63 triliun yuan (Rp6.039 triliun). Potensi nilai tersebut terancam lenyap dihantap penghapusan de minimis dan lebih luas tarif resiprokal Trump.

Pedagang China Ramai-ramai Kabur dari AS

Bukan cuma Temu dan Shein yang terancam, tetapi juga raksasa e-commerce asal AS. Para penjual asal China yang selama ini mengandalkan platform seperti Amazon mulai menaikkan harga dan berencana hengkang dari pasar AS.

Wang Xin, kepala Shenzhen Cross-Border E-Commerce Association, yang mewakili lebih dari 3.000 penjual Amazon, menyebut kenaikan tarif ini sebagai pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurutnya, struktur biaya produksi dan distribusi kini terguncang, membuat banyak pelaku usaha sulit bertahan di pasar AS.

“Ini bukan sekadar soal pajak. Tetapi juga seluruh struktur biaya juga akan terbebani,” jelas Wang, dikutip dari Reuters.

Ia menambahkan bahwa tarif tersebut juga dapat menyebabkan penundaan bea cukai dan biaya logistik yang lebih tinggi.

China merupakan sumber dari sekitar setengah penjual di Amazon, dengan lebih dari 100.000 bisnis asal Shenzhen saja menyumbang pendapatan hingga US$ 35,3 miliar per tahun. Namun kini, banyak dari mereka mempertimbangkan untuk hengkang.

Dari lima penjual yang diwawancarai Reuters, tiga di antaranya berencana menaikkan harga hingga 30% untuk pasar AS, sementara dua lainnya akan menarik diri sepenuhnya dari pasar tersebut.

Salah satunya, Dave Fong, yang menyatakan dirinya akan membiarkan stok habis dan mengurangi belanja iklan Amazon, yang sebelumnya menyerap hingga 40% dari pendapatan AS-nya.

Ketergantungan Amazon pada penjual China menempatkannya dalam posisi rentan. Tanpa alternatif pasar dengan daya beli sebesar AS, produsen China menghadapi risiko perang harga yang lebih sengit di wilayah lain, yang bisa berujung pada penurunan profitabilitas secara global.

Reuters melaporkan tak ada negara lain yang menandingi daya konsumsi AS. Membatasi produksi negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi AS dikhawatirkan akan meningkatkan risipo perang harga di antara eksportir China.

Dave Fong yang menjual produk dari tas sekolah hingga speaker Bluetooth mengatakan akan menaikkan harga jual di AS hingga 30%. Ia mengatakan akan menghabiskan invetori barang yang tersisa dan mengurangi pengeluaran iklan di Amazon. Ia mengatakan selama ini biaya iklan di Amazon mengambil sekitar 40% dari pendapatannya di AS.

“Untuk kami dan banyak orang, sudah tak bisa lagi bergantung pada pasar AS. Ini sangat jelas,” kata Fong.

“Kami harus mengurangi investasi dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke wilayah lain seperti Eropa, Kanada, Meksiko, dan wilayah lain di seluruh dunia,” ia menuturkan.

Brian Miller yang menjual barang di Amazon dari Shenzhen selama 7 tahun mengatakan ia tak punya alasan lagi untuk mengembangkan produk-produk baru di tengah iklim tarif saat ini.

Ia mengatakan pedagang lain mau tak mau akan menaikkan harga jual secara signifikan dengan mengandalkan inventoris yang ada hingga habis dalam 1 hingga 2 bulan ke depan.

“Saya tidak melihat skenario, jika keadaan tidak berubah, bahwa melayani AS dari China masih layak dan manufaktur yang melayani AS harus dipindahkan ke negara lain seperti Vietnam, atau Meksiko,” kata Miller.

Wang mengatakan dampak tarif AS akan berpengaruh besar ke bisnis kecil dan manufaktur. Hal ini bisa menambah tingkat pengangguran di China.

Slot Qris

Trump Mulai Melunak, Kini ‘Ngarep’ Bisa Nego soal Tarif dengan China

Foto kolase Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping. (REUTERS)

Di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kembali mencapai puncaknya, Presiden Donald Trump ‘melunak’ dan menyatakan tetap optimistis bahwa kedua negara masih bisa mencapai kesepakatan tarif.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers, hanya beberapa jam setelah Tiongkok menaikkan tarif atas produk-produk asal AS menjadi 125%, dari sebelumnya 84%.

Langkah terbaru Beijing ini merupakan bentuk retaliasi paling tajam sejauh ini terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun eskalasi ini meningkatkan ketegangan, Gedung Putih menegaskan bahwa pintu negosiasi tetap terbuka.

“Presiden telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa beliau terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan China,” ujar Leavitt, dikutip dari Fox Business. “Presiden sangat optimistis bahwa kesepakatan dapat tercapai.”

Menurut Leavitt, Trump siap memberikan sikap terbuka dan ramah jika Beijing bersedia menyusun langkah konkret menuju kompromi dagang. Namun, ia juga menekankan bahwa langkah balasan yang terus berlanjut dari pihak China tidak akan menguntungkan mereka sendiri.

“Presiden … akan bersikap bijak jika China berniat membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat. Namun, jika China terus melakukan retaliasi, itu bukan langkah yang baik bagi China,” lanjutnya.

“Amerika Serikat adalah ekonomi terkuat dan terbaik di dunia, seperti yang terbukti dari lebih dari 75 negara yang langsung menghubungi pemerintahan ini untuk menjalin kesepakatan yang menguntungkan.”

Leavitt menambahkan bahwa tujuan utama Presiden Trump adalah memperjuangkan kepentingan rakyat Amerika dan menciptakan praktik perdagangan yang adil di seluruh dunia.

Ketika ditanya apakah Trump menunggu langkah pertama dari China dalam pembicaraan dagang ini, Leavitt menolak memberikan pernyataan spesifik.

“Saya tidak akan mengomentari komunikasi yang sedang atau mungkin tidak sedang berlangsung,” katanya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa tim keamanan nasional AS siap untuk memfasilitasi dimulainya diskusi bilateral antara kedua negara. Leavitt juga menjanjikan bahwa pihak Gedung Putih akan menyampaikan perkembangan terbaru secara terbuka.

“Seperti biasa, demi keterbukaan, kami akan memberikan pembaruan seiring dengan berjalannya proses ini,” ucapnya.

Ketegangan antara AS dan China terkait tarif impor telah berlangsung sejak masa jabatan pertama Presiden Trump, dan semakin membara dalam beberapa bulan terakhir setelah ia menerapkan tarif timbal balik yang menyasar produk-produk China dengan tarif hingga 145%. Langkah itu menuai kekhawatiran global atas dampak terhadap rantai pasok internasional dan stabilitas ekonomi.

Sementara itu, berbagai negara lain juga tengah berupaya menavigasi ketidakpastian perdagangan global dengan memperkuat diplomasi ekonomi mereka. Namun bagi pemerintahan Trump, tekanan terhadap China tampaknya merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk memaksa perubahan dalam praktik dagang yang dianggap tidak adil.

Ladangtoto

Mendadak FOMO Beli Emas, Keputusan Tepat Atau Mending Tunggu Dulu?

Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Akhir-akhir ini di beberapa toko emas orang banyak orang berbondong-bondong mau beli emas seiring dengan harga-nya yang melejit bahkan menembus rekor tertinggi sepanjang masa.

Salah satunya antrean panjang ratusan meter mengular terjadi di lantai dasar Pondok Indah Mall (PIM) 1, Minggu (6/5/2025).

Dari pantauan CNBC Indonesia, pukul 10.30 WIB, antrean di gerai terlihat mengular sekitar 200 meter panjangnya, dengan kondisi antrean yang dibuat berliku-liku.

Namun tidak berhenti di situ, manajemen mall bersama Antam membagi dua antrean untuk pembelian emas.

Antrian juga masih terjadi di hari berikutnya, membuat orang-orang yang menunggu untuk beli emas itu butuh waktu berjam-jam, bahkan sampai beberapa gramasi kehabisan stok.

Menurut Galeri 24 Pegadaian, permintaan setiap outlet mereka rata-rata mengalami permintaan hingga tiga kali lipat.
Penjualan emas Batangan selama tiga hari pada periode Rabu-Jumat ( 9-11/4/2025) menembus 170,8 Kilogram (kg).

Sementara itu, penjualan emas perhiasan pada tiga hari terakhir (9-11/4/2025) sejumlah mencapai 4,2 Kg.

Harga Emas Pecah Rekor

Permintaan emas yang tinggi ini membuat harga emas semakin melejit. Harga emas terbang dan mencetak level baru dalam sejarah yakni US$ 3.200. Emas melonjak di tengah kekhawatiran resesi dan perang dagang.

Merujuk Refinitiv, pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (11/4/2025), harga emas menembus US$ 3.210,02 per troy ons. Harganya melejit 1,13%.

Harga emas di intraday bahkan sempat menyentuh US$ 3.245,28 per troy ons.
Penutupan hari ini adalah yang tertinggi sepanjang masa. Untuk pertama kali dalam sejarah, emas juga menyentuh level US$3.2000.

Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas menjadi empat hari. Dalam empat hari tersebut, emas sudah terbang 7,62%.

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk semakin terbang pada hari ini, Sabtu (12/4/2025).

Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung melonjak sebesar Rp15.000. Harga emas Antam hari ini tercatat sebesar Rp1.904. 000.

Harga emas Antam hari ini menjadi titik baru dalam sejarah Indonesia. Untuk pertama kalinya, harga emas Antam menembus Rp 1.904.000 per gram.

Kenaikan hari ini membuat harga emas Antam melonjak hingga Rp 150.000 hanya dalam tiga hari,

Lantas, apakah tepat membeli emas saat ini?

Mengantri panjang dan menunggu waktu berjam-jam hanya untuk emas rasanya jadi tidak bijak, padahal di zaman sekarang sudah banyak alternatif pembelian bisa melalui online yang nantinya bisa ditukar ke emas fisik di beberapa outlet yang menyediakan.

Alternatif Beli Emas Tak Hanya di Toko

Ada beberapa platform yang menyediakan alternatif membeli emas digital dan nantinya bisa ditukarkan menjadi emas, seperti Pegadaian, IndoGold, Pluang, dan Lakuemas.

Namun, perlu dipahami bahwa tiap platform memiliki biaya administrasi berbeda, biaya penyimpanan tahunan untuk emas juga beda, bahkan untuk modal minimal beli emas juga berbeda, sampai spread harga jual dan buyback.

Tempat untuk menukar emas fisik juga lokasinya berbeda-beda. Jadi, kita harus sesuaikan dengan lokasi terdekat, mudah dijangkau, dan biaya yang murah. Berikut beberapa perbandingan dari platform penyedia emas digital :

Sebagai catatan, untuk pembayaran melalui QRIS disemua platform tidak dikenakan biaya administrasi.

Harga Selalu Berfluktuasi

Perlu dipahami juga, beli emas ketika harga lagi di pucuk saat ini rasanya jadi kurang bijak, akan lebih baik, bisa menunggu harga mengalami retracement. Karena pada dasarnya harga itu akan bergerak dalam siklus.

Harga tidak selalu naik, akan ada masanya turun. Dari penurunan itu, kita bisa memanfaatkan beli lagi di posisi retracement-nya, atau support terdekat.

Kita bisa memanfaatkan analisis teknikal untuk mendapatkan momentum harga yang lebih potensial mendapatkan cuan.

Bet 777

AS-China ‘Saling Bunuh’ Serang Tarif Gila-gilaan, Apa Dampak ke Dunia?

INFOGRAFIS, Damai Perang Dagang As-China Berujung Kebuntuan

Amerika Serikat (AS) dan China kini “saling bunuh”, dengan saling serang tarif impor secara gila-gilaan. Dalam perkembangan terbaru Jumat (11/4/2025), AS menerapkan tarif ke barang-barang China sebesar 145% sementara China menerapkan tarif ke barang-barang AS 84%.

Lalu bagaimana dampak ketegangan keduanya bagi dunia? Apa artinya bagi ekonomi dunia?

Mengutip BBC International, perdagangan barang antara kedua kekuatan ekonomi tersebut mencapai sekitar U$585 miliar (Rp 9.781 triliun). Data ini diambil tahun 2024 lalu.

AS mengimpor jauh lebih banyak dari China, dengan nilai US$440 miliar. China sendiri mengimpor lebih sedikit dari Amerika US$145 miliar.

Hal itu menyebabkan Washington mengalami defisit perdagangan dengan Beijing. Bahkan selisih antara barang yang diimpor dan diekspor sebesar US$295 miliar pada tahun 2024.

Ini adalah defisit perdagangan yang cukup besar. Bahkan setara dengan sekitar 1% dari ekonomi AS.

Namun, jumlah itu lebih kecil dari angka US$1 triliun yang berulang kali diklaim Trump minggu ini. Trump sendiri telah memberlakukan tarif yang signifikan terhadap China pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden dan tetap berlaku serta ditambah oleh penggantinya kala itu, Joe Biden.

Memang secara keseluruhan, hambatan perdagangan tersebut membantu menurunkan barang yang diimpor AS dari China. Dari pangsa 21% dari total impor Amerika pada tahun 2016 menjadi 13% tahun lalu.

Jadi, ketergantungan AS pada China untuk perdagangan telah berkurang selama dekade terakhir. Namun, para analis menunjukkan bahwa beberapa ekspor barang China ke AS telah dialihkan melalui negara-negara Asia Tenggara.

Misalnya, panel surya. Sejak 2018, pemerintahan Trump mengenakan tarif 30% pada panel surya impor China.

Namun, Departemen Perdagangan AS memberikan bukti pada sejak 2023 produsen panel surya China telah mengalihkan operasi perakitan mereka ke negara-negara ASEAN, antara lain Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Negara-negara itu lalu mengirim produk jadi ke AS dari negara-negara tersebut, sehingga secara efektif terhindar dari tarif.

Oleh karena itu, tarif “timbal balik” Trump pada akhirnya membidik negara-negara tersebut karena satu hal. Yakni, karena barang mereka mau tak mau memang berasal dari China.

Apa saja barang yang diimpor AS dan China satu sama lain?

Merujuk laman yang sama, di 2024, ekspor terbesar dari AS ke China adalah kacang kedelai, digunakan untuk pakan babi di China. Selain itu, AS juga mengirim obat-obatan dan minyak bumi ke Tirai Bambu.

Barang ekspor China ke AS didominasi elektronik, komputer, dan mainan diekspor. Sejumlah besar baterai, yang sangat penting untuk kendaraan listrik, juga diekspor.

Kategori impor AS terbesar dari Tiongkok adalah telepon pintar (smartphone) yang mencakup 9% dari total. Sebagian besar telepon pintar ini dibuat di pabrik China untuk Apple, perusahaan multinasional yang berbasis di AS.

Tarif AS terhadap China telah menjadi salah satu kontributor utama penurunan nilai pasar Apple dalam beberapa minggu terakhir. Harga sahamnya bahkan turun hingga 20% selama sebulan terakhir.

Dengan kenaikan tarif hingga 100% lebih, analis percaya dampaknya bisa lima kali lebih besar ke konsumen AS. Konsumen China juga akan dirugikan dengan kenaikan harga yang sama.

Balasan di Luar Tarif

Sebenarnya selain tarif, kedua negara itu memiliki cara lain merugikan satu sama lain. China bisa memanfaatkan logam penting sementara AS mempersulit microchip Beijing.

Perlu diketahui China merupakan negara yang memiliki peran utama dalam penyulingan banyak logam penting untuk industri, mulai dari tembaga dan litium hingga tanah jarang (rare earth). Negeri itu dapat menempatkan rintangan di jalan agar logam-logam ini tidak sampai ke AS.

Ini juga sebenarnya sudah dilakukan China dengan membatasi ekspor dua bahan yang disebut germanium dan galium. Keduanya penting untuk militer dalam pencitraan hal termal dan radar.

AS sendiri dapat mencoba memperketat blokade teknologi terhadap China lagi dengan mempersulit impor jenis mikrocip canggih – yang penting untuk aplikasi seperti kecerdasan buatan – yang masih belum dapat diproduksi sendiri. Penasihat perdagangan Donald Trump, Peter Navarro, telah menyarankan tekanan pada negara-negara lain, termasuk Kamboja, Meksiko, dan Vietnam, untuk tidak berdagang dengan China, jika mereka ingin terus mengekspor ke AS.

Dampaknya ke Negara Lain

Mengutip data Dana Moneter Internasional, AS dan China memiliki sumbangan besar dari ekonomi global. Bahkan sampai 43%.

Perang dagang habis-habisan bisa memperlambat pertumbuhan keduanya atau bahkan mendorong mereka ke dalam resesi. Hal itu kemungkinan akan merugikan ekonomi negara lain.

Bentuknya adalah pertumbuhan global yang lebih lambat. Investasi global juga kemungkinan akan menderita.

Selain itu, China adalah negara manufaktur terbesar di dunia. China sudah menjalankan surplus barang hampir US$1 triliun, yang berarti mengekspor lebih banyak barang ke seluruh dunia daripada yang diimpornya.

China juga sering kali memproduksi barang-barang tersebut di bawah biaya produksi. Ini karena subsidi dalam negeri dan dukungan keuangan negara, seperti pinjaman murah, untuk perusahaan-perusahaan tertentu.

Baja adalah contohnya. Ada risiko bahwa jika produk-produk tersebut tidak dapat masuk ke AS, perusahaan-perusahaan China dapat berusaha untuk “membuangnya” ke luar negeri.

Meskipun hal itu dapat menguntungkan bagi sebagian konsumen, hal itu juga dapat merugikan produsen di negara-negara yang mengancam lapangan kerja dan upah. Kelompok lobi UK Steel telah memperingatkan tentang bahaya kelebihan baja yang berpotensi dialihkan ke pasar Inggris.

Dampak limpahan perang dagang China-AS akan terasa secara global. Sebagian besar ekonom menilai bahwa dampaknya akan sangat negatif.

Kehancuran Monumental

Sementara itu mengutip New York Times, sejumlah analis menilai kehancuran monumental bisa terjadi. Hubungan yang dibentuk sudah hancur.

“Kita sedang mendekati kehancuran yang monumental,” kata Direktur Arthur Ross dari Center on U.S.-China Relations di Asia Society di New York, Orville Schell.

“Jalinan yang telah kita jalin dengan sangat hati-hati selama beberapa dekade terakhir sedang terkoyak,” tambahnya.

Bakal ada gangguan yang mengancam terhadap arus barang senilai miliaran dolar antara China dan AS serta perdagangan yang sering kali melewati negara lain. Ini tak hanya berdampak buruk pada kedua ekonomi dan mitra dagang mereka.

“Anda tidak dapat memodelkan ini,” kata kepala eksekutif APAC Advisors, sebuah firma konsultan geopolitik, Steven Okun.

“Apakah negara-negara harus memilih antara AS dan China,” tambahnya.

Resesi global juga bisa tercipta. Namun mungkin awalnya AS yang lebih dulu kena.

Slot 1000

Miquel Rodrigo Staal Tambah 900.000 Saham MAPA

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Direktur Keuangan PT Mitra Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) Miquel Rodrigo Staal menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 900.000 saham pada 9 April 2025.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada saat transaksi pembelian tersebut Ia mengakumulasi pembelian di level Rp 555 per saham.

Dengan demikian, saham Miquel Rodrigo Staal bertambah menjadi 14.730.000 lembar dari sebelumnya 13.830.000 lembar saham.

Miquel Rodrigo Staal telah menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2018. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat Head of Corporate Finance PT Mitra Adiperkasa Tbk tahun 2013 dan Head of Investor Relations PT Gajah Tunggal Tbk tahun 2007.

Ia meraih gelar Master of Science dari London School of Economics, Inggris, tahun 2006, Bachelor of Arts jurusan Liberal Arts dari Maastrict University, Belanda, tahun 2005, dan gelar Propedeuse jurusan Business Administration dari Rotterdam School of Administration, Belanda, tahun 2002. Ia tidak memiliki rangkap jabatan di Grup MAP.

Adapun pada sesi I hari ini Kamis (10/4/2025), saham MAPA terbang 16,35% ke level 605. Sebagai informasi, pada hari pertama pembukaan perdagangan setelah libur Lebaran, saham MAPA anjlok 14,39% ke level 565 pada Selasa (8/4/2025) dan hari setelahnya Rabu (9/4/2025) turun 7,96% ke level 520. 

bet 888

Istri Kiper Manchester United Dirampok, Hermes dan Rolex Raib

Ilustrasi Perampokan. (Dok: Freepik)

Istri kiper Manchester United, Andre Onana, Melanie Kamayou menjadi korban perampokan di Inggris belum lama ini. Perampok dikatakan telah ditangkap dan didakwa oleh kepolisian setempat.

Perampokan itu terjadi di luar restoran San Carlo di Alderley Edge, Cheshire, Inggris, pada 29 Maret 2025. Menurut keterangan Kepolisian Cheshire, pelaku mengambil sebuah jam tangan Rolex dan tas Hermes milik Kamayou.

Melansir laman BBC International pada Rabu (9/4/2025), pihak berwenang mengkonfirmasi seorang pria berusia 25 tahun bernama Liam Ross asal High Street, Wibsey, Bradford, telah didakwa dengan satu tuduhan perampokan. Ia juga menghadapi satu dakwaan tambahan terkait keterlibatan dalam penyediaan ganja.

Ross telah menjalani sidang pertama di Pengadilan Magistrat Chester pada Jumat (4/4/2025), dan dijadwalkan akan kembali hadir di Pengadilan Mahkota Chester pada 2 Mei mendatang. Kepolisian Cheshire menyatakan, Ross ditangkap pada Rabu, 2 April 2025.

Melanie Kamayou diketahui pindah ke Inggris bersama Onana setelah kiper asal Kamerun tersebut bergabung dengan Manchester United dari Inter Milan pada 2023.

Andre Onana sendiri tengah menjadi sorotan karena performanya di bawah mistar gawang Manchester United yang dinilai inkonsisten musim ini. Kiper berusia 28 tahun itu baru saja tampil dalam laga derby Manchester yang berakhir imbang 0-0 pada akhir pekan lalu.

Kas138

Bos LPS: Market Overreacting, It’s Time to Buy Saham

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/3/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menyebut kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kini mengalami penurunan hanya overreacting semata.

“Kalau saya plot dengan IHSG gerakannya itu searah. Ketika merah jatuh, merah naik leading naik IHSG juga naik, dengan kondisi leading yang naik dan IHSG turun apa yang bisa kita simpulkan market overreacting dan IHSG turun di bawah fundamentalnya, jadi kalau Bapak-bapak suka main saham jangan lupa sekarang good time to buy,” ujar Purbaya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Pendapat ini sejalan dengan salah satu investor kawakan Lo Kheng Hong. Investor saham yang dijuluki Warrent Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong memandang, kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini dapat menjadi momentum untuk berinvestasi.

Menurutnya, harga saham-saham perusahaan berkinerja bagus sedang turun tajam. Ia mengibaratkan kondisi ini seperti hujan emas bagi pelaku pasar modal Indonesia.

“Hari ini sedang hujan emas di BEI [Gedung Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jalan Sudirman, Jakarta],” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/3).

Bahkan, kata Lo, saat ini merupakan momentum yang bagus untuk melakukan pembelian atau menambah kepemilikan saham. “Buy in bad times,” sebutnya.

Diketahui, IHSG dibuka turun 9,19% atau 598,56 ke Rp5.912,06. Ini terjadi usai libur panjang Lebaran, akibat sentimen negatif tarif dagang Presiden AS, Donald Trump.

Hampir semua saham-saham berkapitalisasi besar mengalami jatuh yang dalam pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks LQ45 tercatat jatuh 11,31% atau 83,05 poin ke 651,46.

kas138

Smartphone Diramal Bakal Punah, Tanda-Tandanya Sudah Muncul

Facebook CEO Mark Zuckerberg is seen fencing in the

CEO Nokia, Pekka Lundmark meramal bahwa smartphone akan tergantikan teknologi baru pada 2030. Hal itu Meskipun saat ini, Smartphone telah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat dunia.

Lundmark menganggap tanda-tanda tergantikannya ponsel pintar mulai bermunculan, di antaranya kehadiran teknologi chip yang tertanam di tubuh manusia. Selain itu, perangkat seperti AR/VR pada masa depan juga akan lebih signifikan.

Ia juga memperkirakan perangkat pengganti smartphone akan ditunjang oleh konektivitas super cepat 5G hingga 6G. Walau jaringan 5G baru dirilis di beberapa negara, 6G berpotensi hadir pada 2030.

Adapula sejumlah tanda-tanda lainnya yang menjadi pertanda akan punahnya ponsel pintar, berikut ini rinciannya:

1. Tato Elektronik

Teknologi ini dirancang sebuah perusahaan bioteknologi bernama Chaotic Moon. Menurut Marca, Tato Elektronik akan menganalisa dan mengumpulkan informasi dari tubuh manusia. Tujuannya adalah mengolah dan menampilkan informasi media serta olahraga.

Selain itu data akan berguna untuk mencegah dan mengendalikan penyakit dalam tubuh. Tato Elektronik juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja fisik serta olahraga lewat tanda-tanda awal.

Tato diletakkan pada kulit dan memiliki sensor kecil serta pelacak. Informasi akan dikirimkan dan diterima melalui tinta khusus yang bisa mengantarkan listrik.

2. Augmented Reality (AR)

AR diketahui memang telah tersedia dalam beberapa produk smartphone untuk mendukung kinerja perangkat. Namun akhirnya teknologi itu punya perangkat sendiri dengan membuat pengalaman yang dipercaya dan efisien.

Sejumlah raksasa teknologi seperti Samsung, Facebook, dan Amazon berinvestasi pada teknologi ini lebih lanjut. Diprediksi akan ada 50% tampilan yang dipasang di kepala pada 2024 mendatang.

Bukan lagi melalui ponsel, namun AR akan merambah pada perangkat lain seperti googles, glasses, dan mungkin melalui implan.

3. Virtual Reality (VR)

VR juga sudah ada didukung pada sejumlah smartphone dengan menghubungkan pada headset dan mengunduh sebuah aplikasi. Sejumlah perusahaan termasuk Samsung, Microsoft, Nokia, dan Intel juga tertarik dengan teknologi itu dan melakukan investasi besar.

Di masa depan smartphone tak diperlukan lagi untuk masuk ke dunia VR. Sudah ada perangkat seperti HTC Vive Pre dan Playstation VR yang jadi pintu masuk ke sana.

4. Artificial Intelligence Voice Assistants

Voice Assistants sudah bisa digunakan dengan perangkat terpisah dari smartphone. Alexa, Siri, hingga Cortana sudah bisa membantu kehidupan sehari-hari dari memesan makanan, memberitahu informasi cuaca serta membantu navigasi.

Di masa depan diperkirakan kontrol suara AI jadi cara menjawab pertanyaan di Google. Sebuah penelitian 2019, Gartner menyatakan 20% seluruh interaksi dengan smartphone melalui asisten virtual, jumlah itu akan terus tumbuh seiring kemajuannya di masa depan.

5. Pin AI

Baru-baru ini, The Verge mengungkapkan adanya perangkat bernama AI Pin Wearable. Perangkat ini baru saja dirilis sebuah startup bernama Humane. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan HP dan harus ditancapkan pada baju penggunanya.

Setelah itu, informasi dalam perangkat akan bisa diakses langsung di telapak tangan. Bagian tangan maupun tubuh lain akan menjadi semacam layar proyektor.

Adapun, cara penggunaannya pun sama dengan smartphone. Kontrol AI Pin bisa diakses melalui kombinasi seperti gestur maupun suara pengguna, seperti dikutip The Verge.

Perangkat ini memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan ponsel saat ini. Bentuknya persegi empat kecil mirip dengan bobot AI Pin hanya 34 gram dan total dengan baterai menjadi 54 gram. Menurut The Verge, Humane melengkapi perangkatnya dengan kamera 13 MP. Lensa ini bertugas untuk memotret maupun merekam video.

Untuk merekam video, pengguna hanya tinggal mengetuk atau ‘tapping’ pada touchpad perangkat. Berikutnya perangkat akan mengeluarkan cahaya kecil yang menjadi pertanda mode perekaman telah diaktifkan.

Lebih lanjut, kinerja perangkat canggih ini ditopang oleh chip Snapdragon, meski tidak diungkapkan jenis. Sementara itu, teknologi AI nya menggunakan GPT-4 yang dikembangkan perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI.

Slot 88

Dolar AS Rp17.000, Analis Asing Minta Warga RI Jangan Panik

ilustrasi uang

Analis asing menanggapi kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang telah menyentuh level Rp17.000an/US$ di pasar non-deliverable forward (NDF).

Untuk diketahui, dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Minggu (6/4/2025) pukul 08:10 WIB, nilai tukar mata uang Garuda telah mencapai Rp17.059/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan pada penutupan perdagangan reguler terakhir sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025) rupiah berada pada posisi Rp16.555/US$ atau menguat 0,12%. Artinya rupiah tampak berpotensi melemah di pekan depan.

Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Analis Asing Buka Suara

Chief FX Strategist in Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Hirofumi Suzuki menyampaikan kepada CNBC Indonesia Research bahwa depresiasi rupiah tersebut terjadi akibat tarif balasan dari pemerintahan Trump, alhasil pasar keuangan mengalami penurunan.

“Kekhawatiran akan melambatnya ekonomi global semakin meningkat. Hal ini menyebabkan depresiasi rupiah,” ujar Hirofumi.

“Jangan panik. Ini bukan kesalahan bank sentral Indonesia, melainkan akibat dari kondisi eksternal. Bagi bank sentral dan otoritas moneter, sikap hati-hati sangat diperlukan untuk terlebih dahulu memantau situasi ini dengan cermat,” tambahnya.

Selain itu, Head of Asia Research ANZ, Khoon Goh juga mengungkapkan bahwa Pergerakan risk-off yang tajam di pasar global telah merembet ke pasar NDF rupiah, di mana nilai tukar rupiah melemah menembus level 17.000 per dolar AS. Pasar domestik (onshore) baru akan dibuka kembali pada hari Selasa, yang berarti akan ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan mengikuti perkembangan terakhir.

Bank Indonesia (BI) Tak Tinggal Diam

Bank Indonesia (BI) buka suara mengenai pengumuman Kebijakan Tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan tiga poin dari pemantauan yang dilakukan bank sentral RI itu.

Pertama, Denny menyampaikan BI terus memonitor perkembangan pasar keuangan global dan juga domestik pasca pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru pada 2 April 2025. Kemudian, BI mendapati pasca pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh China pada 4 April 2025, pasar bergerak dinamis di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024.

“BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF, serta SBN di pasar sekunder) dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar,” lanjut Ramdan dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

Deretan Negara Miskin Ini Jadi Korban Trump, Pendapatan Cuma Rp200.000

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato tentang tarif di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Hampir semua negara di dunia terkena tarif impor bahkan negara yang miskin dan penuh akan konflik sekalipun. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu 93/4/2025) mengumumkan akan memberlakukan tarif bea impor dengan tarif dasar 10% pada semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi banyak negara lain.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, banyak negara di Afrika yang punya angka Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang sangat kecil pun tampak terkena tarif Trump.

Sebagai contoh, Burundi yang merupakan negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita terkecil di dunia pada 2022 silam terpantau kena tarif sebesar 10%. PDB per kapita Burundi hanya US$156,5 atau sekitar  Rp 2.582.500 per tahun atau Rp 215.215/bulan (US%1= Rp 16.555).

Begitu pula dengan negara Republik Afrika Tengah (Central African Republic) yang punya PDB per kapita sebesar US$467,3 juga terkena tarif sejumlah 10%.

Bahkan yang cukup mengejutkan yakni negara Madagaskar dengan PDB per kapita sekitar US$500, menghadapi tarif 47% untuk ekspor ke AS. Tahun lalu, negara ini mengekspor barang senilai US$733 juta, termasuk vanili, logam, dan pakaian, sektor yang kini terancam akibat kebijakan tarif ini.

PDB per kapita adalah ukuran rata-rata pendapatan atau output ekonomi per orang di suatu negara dalam periode tertentu. Ini digunakan untuk menilai standar hidup dan tingkat kesejahteraan ekonomi.
Sebagai perbandingan, PDB per kapita AS menembus sekitar US$ 89.860 atau sekitar Rp 1,49 miliar per tahun.

Afrika Sub-Sahara Dominasi Negara Termiskin dan Penuh Konflik

Menurut Consensus Forecasts untuk PDB per kapita (dalam dolar AS) tahun 2025, 19 dari 20 negara termiskin di dunia berasal dari Afrika Sub-Sahara (SSA). Satu-satunya negara non-Afrika dalam daftar tersebut adalah Afghanistan, yang masih terisolasi secara internasional dan dilanda konflik.

Kendati dalam beberapa tahun terakhir Afrika Sub-Sahara merupakan kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat kedua setelah Asia, pertumbuhan populasi yang sangat tinggi (lebih dari 2% per tahun) menyebabkan PDB per kapita naik jauh lebih lambat. Selain itu, beberapa faktor utama yang terus menghambat kemajuan ekonomi di SSA meliputi:

  • Cuaca ekstrem, yang berdampak pada hasil pertanian dan ketahanan pangan.
  • Ketidakstabilan politik, dengan sembilan kudeta sejak 2020 yang mengguncang pemerintahan di berbagai negara.
  • Ancaman keamanan, termasuk konflik bersenjata dan ketidakstabilan sosial yang memperburuk lingkungan investasi dan bisnis.

Berikut ini proyeksi daftar negara termiskin di dunia pada 2025.

1. Afghanistan (proyeksi PDB per kapita: US$410,93)

Kemiskinan di Afghanistan berasal dari puluhan tahun konflik, termasuk invasi asing, perang saudara, dan pemberontakan. Ketidakstabilan yang terus-menerus telah menghancurkan infrastruktur, melemahkan pembangunan institusi, dan menghambat investasi asing.

Di tengah beberapa proyek infrastruktur yang menghubungkan Afghanistan dengan negara-negara Asia Tengah, para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap lemah pada tahun depan. Krisis kemanusiaan yang memburuk semakin memperumit upaya pemulihan ekonomi negara tersebut.

2. Sudan Selatan (proyeksi PDB per kapita: US$334,14)

Kemiskinan di Sudan Selatan berkaitan erat dengan perang saudara yang berkepanjangan, yang pecah segera setelah negara ini memperoleh kemerdekaan pada 2011. Konflik tersebut telah memaksa jutaan orang mengungsi dari rumah mereka, menghancurkan infrastruktur penting, serta mengganggu sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi negara ini.

3. Sierra Leone (proyeksi PDB per kapita: US$883,49)

Kemiskinan di Sierra Leone berakar dari dampak perang saudara brutal (1991-2002), yang menghancurkan infrastruktur dan melumpuhkan aktivitas ekonomi. Meskipun negara ini kaya akan cadangan berlian, manfaat ekonominya tidak dinikmati oleh masyarakat luas akibat salah urus sumber daya dan korupsi.

4. Malawi (proyeksi PDB per kapita: US$448,29)

Kemiskinan di Malawi terutama disebabkan oleh ketergantungan tinggi pada pertanian subsisten, yang menjadi mata pencaharian bagi mayoritas penduduk.

Kendati Malawi menerima dukungan keuangan besar dari kreditor asing, ketergantungan ini menyebabkan penumpukan utang eksternal. Malawi bahkan telah gagal membayar utang sejak 2022, yang semakin memperburuk krisis ekonominya.

5. Madagaskar (proyeksi PDB per kapita: US$575,74)

Kemiskinan di Madagaskar dipicu oleh berbagai faktor struktural yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya PDB per kapita negara ini antara lain Krisis Politik Kronis (Kudeta dan pemilu yang diperebutkan telah melemahkan institusi negara serta menghambat upaya pembangunan dan ketidakstabilan ini membuat kebijakan ekonomi sulit berjalan secara konsisten serta mengurangi kepercayaan investor), Degradasi Lingkungan & Kerentanan terhadap Bencana Alam, Isolasi Geografis & Infrastruktur yang Buruk, dan Ketergantungan pada Pertanian Berproduktivitas Rendah & Minimnya Diversifikasi Industri.

6. Republik Afrika Tengah (proyeksi PDB per kapita: US$548,83)

Kemiskinan di Republik Afrika Tengah (CAR) sangat dipengaruhi oleh ketidakstabilan politik dan konflik berkepanjangan. Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya pendapatan per kapita negara ini meliputi tidakamanan & Pengaruh Kelompok Bersenjata, Eksploitasi Sumber Daya Alam Tanpa Manfaat bagi Rakyat, dan Kurangnya Layanan Dasar.

7. Burundi (proyeksi PDB per kapita: US$156,5)

Kemiskinan di Burundi merupakan akibat dari berbagai faktor historis, ekonomi, dan lingkungan yang terus membelenggu pertumbuhan negara. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi ini meliputi Dampak Perang Saudara & Konflik Etnis, Ketergantungan pada Pertanian Subsisten yang Tidak Produktif, Ketidakstabilan Politik & Korupsi, Sistem Pendidikan & Kesehatan yang Lemah, serta Bencana Alam yang Berulang.

8. Mozambik (proyeksi PDB per kapita: US$684,97)

Kemiskinan di Mozambik disebabkan oleh kombinasi faktor sejarah, mismanajemen sumber daya, serta tantangan keamanan dan lingkungan. Beberapa faktor yang menghambat perkembangan ekonomi Mozambik seperti Warisan Kolonial & Perang Saudara yang Berkepanjangan, Sumber Daya Alam yang Tidak Dikelola dengan Baik, Infrastruktur yang Minim, Terutama di Daerah Pedesaan, Bencana Alam yang Berulang, serta Pemberontakan oleh ISIS di Wilayah Utara.

9. Niger (proyeksi PDB per kapita: US$752,15)

Kemiskinan di Niger disebabkan oleh kombinasi faktor geografis, demografis, politik, dan keamanan yang saling memperburuk kondisi ekonomi negara ini.

Salah satu penyebabnya yakni Ketidakstabilan Politik & Korupsi (Pemerintahan yang lemah dan korupsi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu Kudeta tahun 2023 memperburuk situasi dengan mengurangi bantuan internasional dan menyebabkan sanksi dari ECOWAS, meskipun sanksi tersebut kini telah dicabut).

10. Republik Demokratik Kongo (proyeksi PDB per kapita: US$743,65)

Kendati Republik Demokratik Kongo (DRC) kaya akan sumber daya alam, termasuk cobalt dan mineral penting lainnya, negara ini tetap berada dalam kemiskinan ekstrem. Sejumlah faktor utama menyebabkan keterbelakangan ekonomi DRC, seperti Konflik Berkepanjangan & Perang Sipil (DRC telah mengalami perang sipil dan konflik bersenjata selama beberapa dekade, yang mengakibatkan jutaan kematian dan pengungsian besar-besaran. Selain itu, kelompok bersenjata seperti M23, yang diduga didukung oleh Rwanda, terus beroperasi di bagian timur negara ini, memperburuk ketidakstabilan).