
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa dalam rangka pemajuan naskah Nusantara terdapat beberapa program yang perlu disiapkan dari hulu hingga hilir.
“Mulai dari pelestarian pendayagunaan hingga penguatan ekosistem pernaskahan Nusantara,” ujar Aminudin dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Upaya tersebut dihadirkan melalui beberapa langkah yang disebut lebih maju daripada pengelolaan naskah sebagaimana biasanya. Ia menyebut cara ini bertujuan untuk mewujudkan kesadaran masyarakat secara bersama-sama terhadap naskah warisan negeri sebagai bentuk ingatan kolektif.
Ia pun menyerukan kepada masyarakat secara luas untuk lebih peduli pada para tokoh pemilik naskah bersejarah.
Dengan diangkatnya peristiwa perang Jawa sebagai salah satu kegiatan yang digelar di Perpusnas, hal ini menurutnya menjadi salah satu upaya memperpanjang ingatan masyarakat pada nilai-nilai dari Perang Jawa yang akan terus bisa dihidupkan sehingga dapat terus terpelihara.
Tahun 2024, lanjut dia, Perpusnas memperluas ketersediaan buku bacaan bagi anak usia sekolah dengan menerbitkan seri cerita bergambar dan komik berbasis naskah kuno, selain itu pihaknya juga telah menerbitkan 970 buku alih aksara alih bahasa, saduran dan kajian yang dapat diakses secara bebas.
Sementara dalam kaitan peringatan 200 tahun Perang Jawa, Perpusnas akan menerbitkan 25 seri komik Diponegoro yang akan disebarkan ke perpustakaan-perpustakaan hingga ke desa-desa serta dapat diakses secara daring dan mampu menjangkau masyarakat secara luas.
Perpusnas memastikan tetap menyebarkan seribu buku untuk 10 ribu lokus di seluruh Indonesia, utamanya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) meski mengalami efisiensi anggaran.
“Kami jamin tidak ada pengurangan buku maupun lokasi, dan ini tersebar dari Aceh sampai Papua. Pengelola perpustakaan daerah juga kami berikan pelatihan tentang cara menyusun, memajang, dan melayankan buku melalui daring dengan memanfaatkan kawan-kawan yang terbentuk dalam Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk menjamin agar literasi tetap berjalan,” kata Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz.