Investor Pasang Kuda-Kuda! Perang Dagang AS-China Siap Dimulai

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pada pekan depan, sentimen baik dari dalam maupun luar negeri akan kembali memengaruhi pasar keuangan domestik. Hal ini seiring dengan Amerika Serikat (AS) yang telah memulai perang dagang dengan China.

Sebagaimana diketahui, AS mulanya mengumumkan penetapan tarif impor 10% ke Kanada, Meksiko, dan China. Namun kemudian Presiden AS Donald Trump menangguhkan kebijakan tersebut untuk Meksiko dan Kanada, tapi tidak untuk China.

China kemudian membalas dengan menerapkan tarif 15% untuk impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS. Kebijakan ini akan mulai berlaku besok, Senin (10/2/2025).

Lalu apa saja serangan Beijing kepada AS?

1. LNG & Batu Bara hingga Minyak & Peralatan Pertanian

Kementerian Keuangan China akan mengenakan tarif 15% atas impor gas alam cair (LNG) dan batu bara AS. Pungutan 10% juga diberikan atas minyak, peralatan pertanian, dan beberapa mobil.

Perlu diketahui, sekitar 5,4% dari impor LNG China berasal dari AS, dengan total 4,16 juta ton tahun lalu dan bernilai US$2,41 miliar. China membeli sekitar 10% dari ekspor LNG AS tahun lalu.

2. Pembatasan pada Rare Earth

Kementerian Perdagangan China dan Administrasi Umum Bea Cukai juga akan mulai mengenakan kontrol ekspor atas beberapa mineral dan logam tanah jarang (rare earth) yang penting bagi industri teknologi dan dan energi hijau AS. Ini terkait logam tungsten, telurium, bismut, indium, dan molibdenum serta produk-produk terkaitnya.

Kementerian Perdagangan China mengatakan tindakan ini dilakukan untuk “menjaga kepentingan keamanan nasional”.

Pembatasan ini diyakini berpotensi memukul AS lebih keras. Tungsten misalnya, digunakan dalam produksi berbagai hal seperti peluru artileri, pelat baja, dan alat pemotong karena kekerasannya yang ekstrem.

Sekitar 60% tungsten yang dikonsumsi AS digunakan untuk tungsten karbida, yang digunakan dalam konstruksi, pengerjaan logam, serta pengeboran minyak dan gas. China memproduksi sekitar 80% pasokan global pada tahun 2023.

Ini juga diyakini mengganggu ekspor Indium AS, yang penting dalam produksi layar ponsel dan TV. Termasuk telurium, bismut, serta molibdenum, yang penting untuk hal-hal seperti pengerjaan logam.

3. Penyelidikan ke Google hingga Calvin Klein

Regulator antimonopoli China juga mengumumkan penyelidikan terhadap Google milik Alphabet sambil memasukkan PVH Corp, perusahaan induk untuk berbagai merek termasuk Calvin Klein. Perusahaan bioteknologi Illumina juga masuk dalam daftar perusahaan potensial yang dapat menjadi sasaran sanksi.

4. Truk Listrik & Tesla

Truk listrik yang diimpor dari AS juga akan dikenakan tarif sebesar 10%. Ini diyakini berdampak pada Tesla, milik sekutu Trump, Elon Musk, yang telah mempromosikan truk listriknya di China.

Pada hari yang sama, data dari Bank Indonesia (BI) juga akan menjadi perhatian pelaku pasar yakni soal Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Januari 2025.

Sebelumnya Kepercayaan konsumen Indonesia naik menjadi 127,7 pada Desember 2024 dari 125,9 pada bulan sebelumnya, menandai angka tertinggi sejak April.

Semua enam sub-indeks mengalami peningkatan:

  1. Kondisi ekonomi saat ini: naik 2,5 poin menjadi 116,0
  2. Prospek ekonomi: naik 1,2 poin menjadi 139,5
  3. Ketersediaan lapangan kerja: naik 0,8 poin menjadi 137,6
  4. Ketersediaan lapangan kerja dibanding enam bulan lalu: naik 2,1 poin menjadi 112,2
  5. Ekspektasi pendapatan saat ini: naik 2,0 poin menjadi 123,9
  6. Ekspektasi pendapatan untuk enam bulan ke depan: naik 1,6 poin menjadi 143,3

Kemudian pada Rabu (12/02/2025), BI kembali merilis data Indeks Penjualan Ritel periode Desember 2024.

Sebagai informasi, pada November 2024, penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 0,9% (year-on-year/yoy), melambat dari kenaikan 1,5% pada bulan sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan terlemah sejak Januari, meskipun tetap mencatat ekspansi selama tujuh bulan berturut-turut dalam perdagangan ritel.

Selanjutnya pada malam harinya, data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Januari 2025 akan menjadi perhatian pelaku pasar karena data ini akan berdampak pada kebijakan bank sentral AS (The Fed) dalam penentuan suku bunga acuan hingga indeks dolar AS (DXY) dan berujung pada pasar keuangan Tanah Air termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Untuk diketahui, inflasi tahunan di Amerika Serikat meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut, mencapai 2,9% pada Desember 2024, naik dari 2,7% di November, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Pemuda Nganggur di Jakarta Incar Janda Pegawai Perusahaan Raksasa Ini

Rumah belanda. (Dok Pixabay)

Mungkin Anda pernah mendengar celetukan tentang janda kaya yang jadi menjadi incaran pemuda pengangguran. Kisah tersebut ternyata benar adanya dan terjadi di Jakarta.

Cerita ini bermula dari keberhasilan VOC menyulap Batavia (kini Jakarta) sebagai pusat ekonomi dan perdagangan, sehingga para menjadi daya tarik banyak orang Belanda untuk mengubah nasib. Biasanya para pemuda mengincar pekerjaan sebagai pegawai VOC sebab memberikan penghasilan tinggi dan kebanggaan tak terkira.

Meski begitu, mereka kemudian tertampar realita kehidupan di Batavia tak semudah dibayangkan. Persaingan ketat. Tangga kesuksesan sangat sulit untuk dinaiki. Meski sudah bekerja jenjang karier sulit digapai.

Pada akhirnya, tak sedikit para imigran dari Belanda hidup luntang-lantung alias nganggur di negeri orang. Mereka yang sudah kerja pun kariernya mentok.

Ketika para imigran pria sudah seperti ini ada satu cara tersisa agar bisa sukses, yakni melangsungkan pernikahan. Sejarawan Leonard Blusse dalam Strange Company: Chinese Settlers, Mestizo Women and Dutch in VOC Batavia (1986) menjelaskan, pernikahan terjadi dengan menargetkan para janda kaya di Batavia.

Sebagai catatan, para janda kaya mendapat harta melimpah dari warisan mendiang suami yang menjabat sebagai petinggi VOC. Warisan tersebut bukan hanya uang, tapi juga bisnis.

Semasa masih berstatus nyonya pegawai VOC, para perempuan memegang kendali bisnis sebab suaminya dilarang berbisnis atas nama pribadi. Dalam struktur kehidupan sosial masa VOC di Batavia, para janda juga dihormati dan dilindungi pemerintah bahkan diberi berbagai fasilitas oleh VOC.

Jean Gelman Taylor dalam The Social World of Batavia: Europeans and Eurasians in Colonial Indonesia (1983) menceritakan, para janda kerap mendapat tunjangan, budak gratis, diberi perhiasan mahal dan berbagai fasilitas menunjang gaya hidup mewah seperti akses penggunaan gratis villa milik VOC. Atas dasar ini, saat suaminya wafat, mereka memegang harta melimpah yang menjadi magnet bagi banyak pria.

Entah itu pria pengangguran atau pegawai yang kariernya mentok. Apalagi hukum VOC saat itu juga menyebut jika sang janda menikah lagi, maka suami baru berhak memiliki harta tersebut.

Tragisnya tak lama setelah suami masuk liang kubur, para janda sudah didekati oleh banyak pria. “Ketika nyonya ditinggal meninggal suami, mereka sudah menemukan kekasih pada minggu ke-4. Lalu, pada tiga bulan berikutnya mereka sudah menikah kembali,” tulis Leonard Blusse.

Singkatnya, dengan menikahi janda para pria berharap mendapat kunci masuk pembuka pintu kesuksesan. Jika berhasil menikah, maka pria sudah pasti dapat tempat terhormat dan limpahan kekayaan.

David van Lennep dan Cornelia van Nijenroode

Salah satu pria yang sukses menunaikan ambisi tersebut adalah David van Lennep. David adalah pegawai pengadilan yang sudah lama tinggal di Batavia.

Namun, kariernya mentok dan hidup dalam jeratan utang. Maka, sebagai solusi, dia memilih menikahi janda kaya dan berhasil mengalami perubahan hidup, menjadi lebih terhormat dan kaya raya.

Meski begitu, ada pula janda kaya yang bernasib apes. Namanya, Cornelia van Nijenroode. Pada 1675, dia menikahi John Bitter yang berprofesi sebagai pengacara.

Namun, pernikahan tersebut malah menjadi penyesalan Cornelia. Sebab, suami barunya malah mengambilalih semua harta warisan yang dimiliki Cornelia.

Ternyata, pernikahan hanya menjadi sarana Bitter memoroti harta Cornelia. Akibatnya, hidup Cornelia berakhir menderita. Sementara Bitter sukses kaya raya dari merebut harta istri barunya.

Perusahaan Terbesar Dunia yang Bangkrut

Sebagai wawasan, VOC merupakan perusahaan dagang yang didirikan Kerajaan Belanda sebagai alat mengeksploitasi bumi Indonesia. Mereka dengan mudah mengeruk kekayaan rempah di Tanah Air untuk dijual tinggi di Eropa.

Para pegawai VOC mayoritas berasal dari kelompok miskin. Mereka bergabung ke VOC sembari berharap bakal kaya raya. Sayang, harapan itu gagal terwujud karena dihadapkan gaji kecil. Alhasil, mereka melakukan aksi korupsi guna mencapai harapan. Atas dasar ini, banyak para pegawai VOC yang kaya raya, padahal gajinya kecil.

Praktis, semua perbuatan tak terpuji membuat kas perusahaan makin menipis. Belum lagi, VOC juga harus menghadapi persaingan dagang ketat dengan perusahaan asing lain. Alhasil, perusahaan terus keluar uang, sementara pemasukan tak ada. Investor pun tak mau lagi menaruh uangnya di VOC.

Pada titik ini, VOC mengatasi masalah lewat pinjaman. Namun, akibat tata kelola keuangan terlanjur buruk, pinjaman tak mengatasi masalah. Perusahaan terus mengalami kemunduran. Sampai akhirnya, puncaknya terjadi di malam hari jelang pergantian tahun tanggal 31 Desember 1799.

Hari itu, Kerajaan Belanda resmi memutus VOC sebagai perusahaan bangkrut dan harus dibubarkan. Maka, berakhir sudah eksistensi VOC setelah 200 tahun berdiri. Setelahnya, seluruh aset dan utang perusahaan diambil alih pemerintah Belanda.

Sebagai gantinya, pemerintah mendirikan negara jajahan baru bernama Hindia Belanda di tanah bekas penguasaan VOC. Kelak, orang-orang Belanda mengubah sebutan VOC, bukan lagi Vereenigde Oostindische Compagnie, tapi Vergaan Onder Corruptie (Runtuh Akibat Korupsi). Belakangan, praktik pegawai VOC ini menjadi bibit awal jejak korupsi di Indonesia.

Kemendag Tiba-Tiba Minta Industri Mebel-Kerajinan RI Waspada, Ada Apa?

industri Mebel

Industri permebelan dan kerajinan Indonesia bakal menghadapi tekanan besar dalam menghadapi situasi global, utamanya kebijakan tarif tinggi produk impor Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump dilantik. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mewanti-wanti produk Indonesia bakal kesulitan untuk menembus pasar Amerika Serikat.

“Semua sadar tantangan global makin banyak dan besar, apalagi dengan kebijakan Trump yang tentu akan menaikkan tarif 10-20%, ini berlaku untuk semua negara sehingga bakal terdampak semuanya,” kata di Gading Serpong Kabupaten Tangerang, Jumat (7/2/2025).

Padahal, sebagian besar ekspor produk permebelan dan kerajinan Indonesia masuk ke negeri Paman Sam. Jumlahnya bahkan lebih dari setengah dibanding semua negara lain di dunia.

“Tujuan ekspor utama kita ke Amerika Serikat dengan pangsa pasar 53%, dan uni Eropa lebih dari 15% yang terdiri dari Belanda, Jerman, Belgia, Prancis, Spanyol, selain itu ada juga negara asia seperti Jepang,” sebut Fajarini.

Industri dalam negeri perlu berbenah karena permintaan dunia untuk furniture dan kerajinan masih cukup menjanjikan, di mana tren permintaan dunia terus tumbuh positif sebesar 15,09%. Khusus untuk produk furniture, market size global mencapai US$ 770,42 miliar pada tahun 2024 dan diproyeksikan mencapai US$ 925,46 miliar pada tahun 2029.

Padahal Indonesia memiliki bahan baku yang berlimpah untuk bisa bersaing di tingkat global. Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Adie Rochmanto mencontohkan negara lain yang bisa maju dalam pengembangan Industri permebelan dan kerajinan.

“Misalnya China untuk bambu tidak ada yang tidak dipakai mulai dari akar sampe pucuk daun, saya sudah datangi Beijing, semua bisa digunakan, baik untuk bahan baku makanan, industri obat, sampai bahan produk tester,” kata Adie.

“Jerman yang ngga punya rotan pun mengklaim pusat rotan dunia, miris bagi kita, ini tugas kita Bersama,” lanjutnya.

Polisi Bongkar Operasi Tambang Ilegal di Bekasi, Rampok Negara Rp10 M

Kasubdit Gakkum Korpolairud Baharkam Polri, Kombes Pol. Donny Charles Go dalam konferensi pers,

Pihak Kepolisian RI (Polri) berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana pertambangan mineral dan batubara ilegal yang beroperasi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dari pengungkapan ini, polisi menyita ratusan batang balok timah dan menetapkan dua tersangka, salah satunya warga negara asing (WNA). 

Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjutnya, aktivitas ilegal ini telah berjalan lima kali produksi sejak 2023 hingga Januari 2025, dengan empat kali pengiriman balok timah ke luar negeri, diduga ke Korea Selatan.

Aksi Subdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri ini berawal setelah Tim Penyidik menerima informasi adanya aktivitas pengiriman pasir timah dari Bangka Belitung menuju Tanjung Priok, Jakarta. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui barang tersebut tidak berhenti di Jakarta, melainkan dikirim ke sebuah gudang tertutup di Jalan Lurah Namat, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

“Gudang ini telah beroperasi sejak tahun 2023. Kami mendapati aktivitas ilegal berupa pengolahan dan pemurnian pasir timah menjadi balok timah, yang kemudian dijual tanpa izin,” ungkap Kasubdit Gakkum Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol. Donny Charles Go, dalam konferensi pers, Kamis (6/2/2025).

“Jika dihitung dari lima kali produksi, potensi kerugian negara akibat aktivitas ilegal ini mencapai sekitar Rp10,038 miliar,” ujarnya.

Dijelaskan, pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, tim gabungan dari Subdit Gakkum dan Subdit Intelair bergerak menuju lokasi dan berhasil masuk setelah berkomunikasi dengan penjaga gudang. Polisi menemukan alat-alat produksi, balok timah siap jual, serta para pekerja yang sedang melakukan proses peleburan timah.

Dalam operasi ini, polisi mengamankan 207 batang balok timah dengan berat total sekitar 5,81 ton, dua toples berisi pasir timah, alat XRF untuk mengukur kadar logam, cetakan timah, perangkat CCTV, surat jalan, serta tiga unit telepon genggam milik para tersangka.

“8 orang yang berada di lokasi langsung diamankan ke Mako Ditpolair Korpolairud untuk diperiksa lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan, polisi akhirnya menetapkan dua orang sebagai tersangka,” kata Donny.

“Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 161 jo Pasal 35 ayat (3) huruf c dan g, Pasal 104, atau Pasal 105 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Mereka terancam pidana penjara paling lama lima tahun dan denda hingga Rp100 miliar,” tambahnya.

Kedua WNA tersebut adalah:

1. MJ – Warga Negara Asing, Kepala Operasional Gudang sekaligus pemodal utama usaha produksi balok timah.

2. AF – Warga Negara Indonesia, Direktur CV. Galena Alam Raya Utama, perusahaan yang menaungi kegiatan ilegal tersebut.

“Sementara itu, tujuh pekerja lainnya berstatus sebagai saksi karena mereka hanya bekerja berdasarkan gaji bulanan sebesar Rp5 juta dari tersangka MJ,” papar Donny.

Subdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri masih melakukan pendalaman terkait pihak-pihak lain yang terlibat dalam jaringan ini, termasuk sumber pasir timah yang berasal dari Bangka Belitung.

“Identitas pengirim dari Bangka Belitung sudah kami kantongi, dan saat ini kami sedang memburu pelaku lainnya. Kami yakin ini bukan kasus tunggal, masih ada jaringan lain yang beroperasi,” tambah Donny.

Tak hanya itu, Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterkaitan kasus ini dengan pengungkapan 2 ton timah ilegal di Bangka Belitung baru-baru ini.

Saat ini, polisi terus mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan yang lebih luas, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam perdagangan timah ilegal ini.

Geger Pabrik Narkoba Terbesar Jabar Terungkap, Nilanya Tembus Rp 350 M

Polri ungkap laboratorium Clandestine narkoba terbesar di Jawa Barat. (Dok. Polri)

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil mengungkap pabrik narkoba terbesar di Jawa Barat (Jabar). Dalam pengungkapan terbaru, Polda Jabar dan Polres Bogor berhasil mengungkap sebuah laboratorium clandestine untuk produksi narkoba jenis tembakau sintetis di perumahan wilayah Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor.

“Pengungkapan ini tercatat sebagai yang terbesar di wilayah Polda Jawa Barat,” tulis Polri dalam rilisnya yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2025).

“Dua tersangka, berinisial HP (34) dan AA (23), berhasil diamankan di lokasi,” tambahnya.

Secara rinci, narkoba yang diproduksi adalah tembakau sintetis dan biang sintetis (MDMB Inaca) yang siap edar. Polisi mengakatan barang bukti yang disita dalam pengungkapan ini sangat signifikan.

“Antara lain 50 dus tembakau murni dengan total berat 1 ton, yang telah dicampur bahan prekursor dan menghasilkan satu ton narkotika siap edar, 125 botol cairan MDMB-Inaca, 20 jerigen berisi 282 liter cairan MDMB-Inaca, serta serbuk sintetis seberat 479,6 gram,” muat polisi lagi.

“Modus operandi para tersangka adalah menyamarkan aktivitas produksi narkoba di tengah pemukiman warga, dengan motif ekonomi sebagai latar belakang tindakannya,” tegasnya.

Dari pengungkapan ini, Polri mengaku berhasil menyelamatkan sekitar 5 juta jiwa dari ancaman bahaya narkoba. Barang bukti yang berhasil disita diperkirakan bernilai lebih dari Rp350 miliar.

Dua tersangka yang masih menjadi buronan. Keduanya berinisial B dan E.

“Para tersangka akan dijerat dengan pasal-pasal berat dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup,” jelas Kapolres Bogor.

“Jika ditemukan adanya oknum yang terlibat dalam mendukung peredaran narkoba, mereka akan diproses hukum, baik di peradilan pidana maupun kode etik kedinasan,” tegasnya.

Lewat Acara Ini, BRI Rancang Strategi Jangka Panjang untuk UMKM

Dok BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI sukses menggelar BRI Microfinance Outlook 2025. Ajang ini menjadi salah satu upaya BRI dalam mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menuturkan, mengelola UMKM bukan hal mudah, tidak seperti yang digambarkan banyak orang bahwa mengelola UMKM itu bisa dilakukan secara autopilot. Oleh sebab itu, BRI Microfinance Outlook 2025 itu menjadi bagian penting dari pengelolaan dan pengembangan UMKM.

“Ini event tahunan, tapi tidak hanya sekadar event, tapi banyak hal-hal yang kita inginkan dari event ini. Ini adalah event diskusi, kemasannya seminar, tapi mari kita lihat yang kita datangkan sebagai narasumber, itu betul-betul bisa memberikan insight kepada stakeholder juga, khususnya kepada BRI,” ujar Supari dalam program Power Lunch, Selasa (4/2/2025).

Dia menambahkan, pada hari pertama, BRI mengundang sejumlah ahli yang dijadikan narasumber dengan harapan mereka bisa memberikan pandangan terkait dengan isu-isu global maupun domestik.

“Yang hari ini mungkin, terkait dengan adanya perang yang tidak berkesudahan, inflasi di negara-negara maju seperti ini, itu adalah isu global. Kemudian transmisi menjadi isu nasional, sekarang ini dengan teknologi yang semakin masif ini kan cepat. Sehingga suka-tidak suka, isu global itu akan mentransmisikan menjadi isu domestik,” jelasnya.

Lebih jauh, melalui gelaran BRI Microfinance Outlook 2025, seluruh pihak bisa mendapatkan respons kebijakannya dari stakeholder terkait. Misalnya, kebijakan terkait postur APBN.

“Tadi Pak Narso sampaikan. Nanti akan ada policy dalam bentuk mungkin jangka pendek, itu bentuknya pasti postur APBN. Maka tadi sangat bermanfaat sekali pada saat Bu Sri Mulyani menyampaikan postur APBN 2025. Itu kan salah satu bentuk respon kebijakan terhadap isu-isu global dan isu-isu domestik terutama makronya,” imbuh dia.

Dari situ, BRI akan menyelaraskan serta merespons dalam bentuk strategi yang tentu akan diimplementasikan oleh perusahaan. Strategi ini tidak hanya berlaku untuk jangka pendek, melainkan juga jangka menengah dan jangka panjang.

“Supaya kita bisa mendapatkan strategi yang presisi untuk mengadress bagaimana dampaknya isu-isu global yang sudah direspon dalam kebijakan stakeholder, kemudian kita masuk melakukan strategi yang baik, fit, untuk bagaimana UMKM ini tetap bisa terlayani oleh BRI,” pungkasnya.

Tahun Ini, OJK Mau Rilis 16 Aturan Soal Asuransi dan Dapen

Ilustrasi Gedung OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk menyusun 7 POJK dan 9 SEOJK di Bidang Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) di tahun 2025.

Kepala Eksekutif OJK Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan, POJK tersebut akan mengatur soal Kesehatan Keuangan Asuransi dan SEOJK mengenai Asuransi Kesehatan.

“Kami mengharapkan peran serta dari seluruh industri untuk dapat berkontribusi dalam proses penyusunan regulasi ini,” ungkap Ogi dalam PPDP Regulatory Dissemination Day 2025, di Jakarta, Senin (3/1/2025).

Sementara arah kebijakan OJK di tahun 2025 akan tetap konsisten dengan fokus pada dua kebijakan. Pertama, kebijakan untuk menyelesaikan current issues, serta kedua, kebijakan untuk membangun sektor PPDP melalui fokus penguatan di tiga tingkat, yaitu penguatan di industri, asosiasi/profesi, dan regulator.

Selama periode 2023-2024, OJK sektor PPDP telah menerbitkan 18POJK dan 10 Surat Edaran OJK (SEOJK). Dari jumlah peraturan yang terbit selama periode 2023-2024 tersebut, 16 POJK merupakan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dan mayoritas merupakan ketentuan yang berlaku bagi industri perasuransian dengan total 12 POJK dan 5 SEOJK.

Dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan pemaparan Framework Pengawasan PPDP oleh Deputi Komisioner Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Iwan Pasila yang dilanjutkan dengandiseminasi atas tiga Peraturan OJK (POJK) yang merupakan amanat dariUndang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan danPenguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yaitu:

1. POJK Nomor 34 Tahun 2024 tentang Pengembangan Kualitas SDM bagi Perusahaan Perasuransian, Lembaga Penjamin, Dana Pensiun, serta Lembaga Khusus Bidang Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun;

2. POJK Nomor 35 Tahun 2024 tentang Perizinan dan Kelembagaan Dana Pensiun; dan

3. POJK Nomor 36 Tahun 2024 tentang Perubahan atas POJK Nomor 69/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah

Selain diseminasi peraturan kepada industri, penyelenggaraan acara PPDP Regulatory Dissemination Day 2025 diharapkan dapat menjadi sarana untuk memberikan gambaran kepada industri mengenai arah kebijakan dan pengaturan bidang PPDP, sebagai referensi bagi industri dalam kerangka pengembangan bisnis 2025.

OCBC Indonesia (NISP) Cetak Laba Rp4,86 T Sepanjang 2024

Bank OCBC NISP. (REUTERS)

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membukukan laba Rp 4,86 triliun sepanjang 2024. Capaian itu naik 18,9% secara tahunan (yoy). 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang melambung 14,3% yoy menjadi Rp 18,78 triliun. Hal ini mengimbangi pertumbuhan beban bunga yang naik 18,7% yoy menjadi Rp 7,7 triliun. 

Alhasil pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perusahaan masih dapat naik 11,4% yoy menjadi Rp 11,04 triliun. 

Sementara itu dari segi aset, OCBC Indonesia mencatat pertumbuhan aset 12,5% yoy menjadi Rp281 triliun. Pertumbuhan aset ini seiring dengan rampungnya akuisisi dan merger dengan PT Bank Commonwealth (PTBC) pada tahun lalu. 

Selain itu, aset OCBC Indonesia juga ditopang oleh kredit yang naik 10,8% yoy menjadi Rp 169,7 triliun. Adapun masih dari kolom aset, bank yang dikendalikan oleh perusahaan finansial asal Singapura ini tercatat mengalami lonjakan penempatan dana di Bank Indonesia. 

Penempatan dana di Bank Indonesia oleh OCBC Indonesia sebesar Rp 16,7 triliun, naik 112,9% yoy.

Per akhir Desember 2024, OCBC Indonesia melaporkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp205,93 triliun, tumbuh 13,3% yoy. Pertumbuhan DPK bank ditopang oleh deposito yang naik 14,4% yoy, sedangkan dana murah, yakni giro dan tabungan tumbuh 12,4% yoy. 

Rasio dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun turun 50 basis poin (bps) menjadi 55,3%.

Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja mengatakan pencapaian sepanjang 2024 mencerminkan kepercayaan nasabah serta ketahanan bank dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.

Tanda Kiamat Kian Dekat, Bill Gates Langsung Tunjuk Indonesia

Bill Gates discusses his book

Pendiri Microsoft Bill Gates menyoroti ‘tanda-tanda kiamat’ yang disebabkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global yang mulai terasa di mana-mana.

Pendiri Microsoft tersebut baru-baru ini mengungkap fakta baru dalam blog personalnya pada Februari lalu. Dalam pemaparannya, Gates juga turut menyinggung Indonesia.

Gates membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

“Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip dari blog personalnya, Jumat (22/11/2024).

Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

Solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’, yang mana ia turut menjadi salah satu investornya.

Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

Minyak Sawit dan Indonesia

Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

“Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

“Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

“Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

“MInyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

Dengan solusi tersebut, Gates berharap dampak perubahan iklim bisa ditanggulangi agar tanda ‘kiamat’ tak mengguncang kehidupan manusia lebih lanjut.

Mobil Tesla Versi Murah Akhirnya Rilis di 2025, Ini Kata Elon Musk

Tesla. (REUTERS/Mike Blake/File Photo)

Tesla berencana meluncurkan model mobil listrik yang lebih murah. Informasi ini diungkapkan sendiri oleh CEO Elon Musk.

Musk berjanji Tesla murah akan dirilis pada paruh pertama 2025. Namun tidak ada rincian soal pengumuman itu termasuk harga mobil murah nantinya, dikutip dari Reuters, Jumat (31/1/2025).

Janji lain yang disampaikan Musk adalah perusahaan akan mulai menguji layanan taksi otonom. Menurutnya uji coba akan dilakukan pada Juni mendatang.

Menurut Musk uji coba akan dilakukan di Austin. Sama seperti mobil murah, dia juga tak merinci cara kerja layanan taksi.

Meski begitu sejumlah analis mempertanyakan jadwal yang diungkapkan Musk. Sebab masih ada hambatan regulasi di beberapa wilayah.

“Dia (Musk) menyoroti peningkatan software, dengan peluncuran yang direncanakan di Texas dan California, meski ada hambatan regulasi di Eropa dan pembatasan di China akan memperlambat kemajuan,” jelas analis konsumer diskresioner Quilter Cheviot, Mamta Valechha.

Kinerja Tesla diketahui menurun pada tahun lalu. Pendapatan turun yang disebut karena lambatnya peningkatan model dan adanya persaingan.

Pengiriman tahunan juga ikut anjlok tahun lalu. Hal ini tetap terjadi meskipun Tesla telah berupaya meluncurkan harga lebih murah dan menyebarkan diskon.

Untuk tahun ini, Tesla mengharapkan bisnis kendaraan bisa kembali tumbuh. Namun perusahaan tidak mengulangi prediksi Musk akhir tahun lalu.

Saat itu, Musk memperkirakan penjualan perusahaan bisa kembali tumbuh. Bahkan dia mematok angka 20-30% pada 2025.